Bangun Kesiangan Apakah Masih Boleh Shalat Subuh? Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber dan Hadis Berikut Ini
- istockphoto
"Walaupun anda telat bangun, sudah kesiangan tapi tetap wajib ambil air wudhu, laksanakan sunnahnya, baru shalat subuh," pesan Syekh Ali Jaber.
![]()
Bangun Kesiangan Apakah Masih Boleh Shalat Subuh? Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber dan Hadis Berikut Ini (Sumber: pexels)
Hadis Tentang Istimewanya Waktu Subuh
Berikut hadis-hadis tentang istimewanya subuh.
Hadits Bukhari
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari).
Hadits Muslim
“Barangsiapa yang shalat isya` berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656).
Hadits Baihaqi
“Hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara sholat subuh dan terbitnya matahari.” (H.R. Baihaqi).
Hadis Tentang Shalat Fajar atau Qabliyah Subuh
Ada beberapa hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat sunnah sebelum subuh. Berikut diantaranya.
Hadis Ahmad
عن حفصة قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي ركعتي الفجر قبل الصبح في بيتي يخففهما جدا
Artinya:
“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan shalat subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR. Ahmad).
Hadis Bukhari
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ
Artinya: “Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, beliau berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah dalam melakukan shalat sunnah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR. Bukhari).
Load more