tvOnenews.com - Shalat malam mempunyai keutamaan yang tidak dipandang remeh oleh umat Muslim.
Hal ini menunjukkan shalat malam dilakukan setelah Isya sebagai ibadah penutup pada malam hari.
Dalam suatu hadis menerangkan shalat yang memiliki kedudukan kedua setelah fardhu adalah sunah malam.
Shalat malam menjadi ibadah yang memiliki hukum sunah harus dikerjakan umat Muslim sebagai amalan tambahan.
Buya Yahya menjelaskan alasan shalat malam mempunyai hukum sunah karena diambil dari kisah ini.
Ilustrasi seorang pria sedang sujud saat mengerjakan shalat sunah malam. (Pixabay)
Seperti apa Buya Yahya mengungkap alasan shalat malam memiliki hukum sunah? Mari simak penjelasannya di sini agar tidak salah tafsir.
Dikutip tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (2/8/2024), Buya Yahya mengambil tema dalam suatu ceramah tentang shalat sunah malam.
Buya Yahya mengawali shalat sunah malam bagian amalan ibadah terpenting bagi Nabi Muhammad SAW.
Ia mengambil kisah ketika Nabi Muhammad SAW memaksakan shalat sunah malam saat kakinya sedang sakit.
Kala itu istri tercinta beliau, Aisyah RA merasa heran suaminya selalu bangun pada tengah malam untuk mengerjakan shalat sunah.
Aisyah RA merasa khawatir karena pada posisi tersebut kaki Nabi Muhammad SAW bengkak dan berpotensi shalatnya tidak khusyuk.
"Kata Siti Aisyah aku bertanya ke Rasulullah kenapa sampai begitu? Ya Rasulullah kenapa engkau melakukan itu?," ujar Buya Yahya sambil mengutip ucapan Aisyah RA.
Buya Yahya mengatakan bahwasanya Aisyah RA menganggap Nabi Muhammad SAW tidak mempunyai dosa dan disebut tak perlu mengerjakan shalat sunah malam.
"Ya Rasulullah telah diampuni dosamu tapi kenapa menyibukkan diri beribadah kok sampai seperti itu ya Rasulullah," terang Buya Yahya kembali mengutip ucapan Aisyah RA.
Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu ingin menjadi hamba yang bersyukur atas karunia Allah SWT.
Kisah ini berasal dari penjelasan hadis riwayat dari Mughirah bin Syu'bah terkait Rasulullah SAW rela kakinya bengkak demi shalat tahajud, begini bunyinya:
"Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?" Rasulullah SAW menjawab, "Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?." (HR. Muslim)
Dari kisah itu, ia menjelaskan asal usul hukum shalat malam atau Qiyamul Lail menjadi sunah karena diambil dari tiga pendapat.
Ia merincikan bahwa Nabi Muhammad SAW dan umatnya ditugaskan wajib untuk mengerjakan shalat malam.
Kemudian, ia berpendapat bahwa shalat malam bersifat wajib hanya untuk Nabi Muhammad SAW dan tidak bagi umatnya.
"Yang ketiga dari awal memang shalat malam adalah sunah untuk Nabi Muhammad dan umatnya," terangnya.
Namun, ia mengambil dari pendapat yang selalu diterapkan oleh para ulama bahwasanya shalat malam hanya diwajibkan untuk Nabi SAW dan umatnya sunah.
"Kalau pun tidak dimansuh dan ini yang dipegangi para ulama, Nabi wajib melakukan shalat malam wajib bagi Nabi tapi tidak wajib bagi umat maka sunah bagi kita pendapatnya sunah," jelasnya.
Ia pun menyatakan umat Nabi Muhammad SAW tidak diwajibkan mengerjakan shalat malam karena dari berbagai pendapat di atas.
"Sudah kesimpulannya bahwasanya bagi kita adalah sunah enggak ada wajib, sunah bangun malam," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more