tvOnenews.com - Kabar mengenai tindakan asusila yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari kepada anggota PPLN Belanda, Cindra Aditi saat menjalani tugas.
Serta, pengakuan Sarwendah memberikan Asinya kepada anak angkatnya, Betrand Peto saat menyusui anaknya. Buya Yahya memberikan pendapat dari pandangan Islam mengenai dua berita tersebut.
Kedua informasi itu menjadi berita Religi terpopuler di tvOnenews.com pada Sabtu, 6 Juli 2024. Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai kedua berita tersebut? Simak rangkumannya berikut ini.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari dan Cindra Aditi. (Kolase tvOnenews)
Hasyim Asy’ari mendapat sanksi pemberhentian tugas sebagai Ketua KPU RI lantaran terbukti melakukan pelanggaran etik perbuatan asusila terhadap Cindra Aditi sebagai anggota PPLN Belanda.
Hal ini berawal dari pengakuan korban, Cindra Aditi yang menceritakan saat dirinya mendapat tindakan asusila dilakukan oleh Hasyim Asy’ari ketika bertugas sebagai Ketua KPU RI.
Tindakan asusila bermula ketika korban dilantik menjadi anggota PPLN Wilayah Kerja Perwakilan di Den Haag dan keduanya sering melakukan chatting dan telepon melalui aplikasi WhatsApp.
Sejak pertemuannya di Bali, kesempatan ini dimanfaatkan Hasyim Asy’ari untuk selalu menggoda dan menciptakan hubungan asmara dengan Cindra.
Cindra berusaha menolak karena mengetahui bahwa Hasyim telah memiliki istri dan tiga buah hati, tertulis pada putusan DKPP.
Kemudian, melalui pesan WhatsApp Cindra sempat meminta tolong kepada Ketua KPU tersebut untuk membawakan barang pribadinya yang tertinggal di Jakarta ke Belanda.
Namun, Pengadu merasa terkejut ketika kedapatan satu potong celana dalam (CD) yang dikirimkan oleh Hasyim Asy’ari, hingga terjadi hubungan badan di kamar hotel Teradu di Amsterdam.
Berkaitan dengan hal ini, Buya Yahya menjelaskan bahwa chatting sama saja menjadi proses berbicara antara dua orang namun melalui alat komunikasi seperti handphone.
Namun, Buya Yahya mengingatkan proses chatting kepada orang yang bukan mahramnya sudah masuk wilayah untuk diwaspadai karena bisa berpotensi adanya ajakan berzina.
Simak berita selengkapnya: Obrolan Maut WhatsApp Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan Cindra Aditi Berujung Berbuat Asusila, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Chatting…
Sarwendah dan Betrand Peto. (Kolase tvOnenews)
Sarwendah dan anak angkatnya Betrand Peto kembali menjadi sorotan karena perlakuan keduanya dianggap berlebihan.
Bahkan publik juga menyoroti soal pengakuan Sarwendah saat memberikan ASI atau Air Susu Ibu kepada Betrand Peto.
“Pada saat aku nyusuin Thania, kakak (Betrand Peto) bilang ‘Seneng ya Thania bisa disusuin sama bundanya’,” ungkap Sarwendah menirukan perkataan Betrand Peto.
Kemudian Betrand meminta pada Sarwendah untuk memberikan asinya agar bisa kembali merasakan ASI lagi hingga hampir setiap hari.
Hal ini membuat adanya pendapat pro dan kontra di tengah masyarakat terkait pemberian ASI kepada usia anak remaja.
Dalam satu kajiannya, Buya Yahya menyampaikan kalau pemberian ASI dalam Islam hanya sampai anak berusia 2 tahun.
“Menyusui itu batasnya hanya usia 2 tahun, itu hak anak. Artinya kalau ingin menyempurnakan masa persusuannya sampai umur 2 tahun,” ujar Buya Yahya.
Selain itu, pemberian ASI bukan hanya tanggung jawab istri saja, tapi suami wajib memastikan kebutuhan ASI anak terpenuhi dengan baik.
Apabila anak tidak mendapatkan ASI, maka perlu mencari ASI yang diberikan oleh Ibu lain meski dapat dikenakan tarif untuk membelinya.
“Kemudian, siapa yang berhak menyusui, ini dulu. Yang wajib menyusui adalah bapaknya,” katanya.
“Ngurusi susuan (susunya) sang anak. Jika ibunya tidak bisa nyusui artinya susunya irang tua harus dipikir oleh sang bapak,” pesannya.
Simak berita selengkapnya: Sarwendah Akui Betrand Peto Minum Asinya, Bagaimana Pandangan Islam? Kata Buya Yahya Hanya Sampai 2 Tahun tapi…
(hap/klw/kmr)
Load more