Madinah, tvOnenews.com - Kepala Seksi Sektor Bir Ali, Aziz Hegemur mengatakan 24 WNI yang diamankan pihak aparat keamanan Arab Saudi dari jemaah haji furoda.
"Tadi ada bus masuk ke Bir Ali, kebetulan teman-teman cek ternyata bukan jemaah haji kita, ternyata jemaah furoda," ujar Aziz kepada Tim Media Center Haji diterima tvOnenews.com, Kamis (30/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa, 24 WNI tersebut tidak memiliki dokumen identitas Visa Haji meski mengaku berasal dari jemaah haji furoda.
"Kita tanya-tanya mereka tidak punya identitas selain paspor, setelah itu buru-buru naik bus," kata Kepala Seksi Sektor Bir Ali itu.
Ia menuturkan 24 WNI tersebut ditangkap saat polisi Arab Saudi melakukan pemeriksaan terhadap jemaah haji yang telah melakukan miqat di Masjid Bir Ali, Madinah.
Kepala Seksi Sektor Bir Ali, Aziz Hegemur menjelaskan kronologi penangkapan 24 WNI yang mengaku jemaah haji furoda di Madinah. (MCH 2024)
Pihak Saudi tidak menemukan identitas Visa Haji saat bus rombongan melewati area pemeriksaan.
"Setelah itu keluar check point ternyata tidak bisa artinya balik. Check pointnya kan ada stempel ya, kalau sudah lengkap berarti bisa berangkat," jelasnya.
Pihak keamanan Arab Saudi melaporkan bahwa 24 WNI tersebut tidak memenuhi syarat wajib memiliki Visa Haji.
"Setelah dari masyariq baru dilapor ke pihak kepolisian, sampai sekarang di pihak kepolisian selanjutnya kami tidak tahu apakah masih ditahan atau dilepas," tuturnya.
Ia menyampaikan bahwa mereka sebenarnya secara resmi telah memenuhi persyaratan hanya saja membawa Visa Umrah tanpa memiliki Visa Haji.
"Kami tanya ini jemaah furoda, sehingga kami tidak tanya dibawa apa tidak tapi mereka pakai Visa Umrah," imbuhnya.
Ia juga mendapat laporan puluhan WNI tersebut sudah membayar ratusan juta kepada pihak koordinator keberangkatan.
"Dari mereka sendiri jemaah furoda, kan sudah dibayar ada yang 300, ada yang 150 juta," katanya.
Ia pun menyarankan kepada pihak travel dan jemaah haji maupun umrah agar mengetahui berbagai arahan dan larangan dari pemerintah Arab Saudi.
"Mudah-mudahan kami berharap sesama Bangsa Indonesia kalau bisa diberikan arahan kepada jemaah biar bisa dikasih tidak terulang lagi tapi diarahkan pihak travel, jemaah juga," pesannya.
Ia berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi dah hanya dijadikan kejadian pertama kali pada periode haji 2024.
"Imbauan kepada jemaah Indonesia yang pakai visa umrah sebaiknya pulang saja, karena di Arab Saudi tidak masuk saat di Makkah. Kami berharap jemaah umrah masih ada waktu bisa pulang ke Tanah Air, jangan sampai bangsa kita gara-gara ini tercoreng namanya," pungkasnya. (put/mch/hap)
Load more