Baca Doa Ini! Ada Ancaman Nyata, Masyarakat Sumatera Barat Diminta Waspada Potensi Susulan Banjir Lahar Gunung Marapi
- ANTARA/Muhammad Zulfikar
Padang, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumatera Barat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi susulan banjir bandang lahar.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan prakiraan potensi hujan susulan banjir lahar Gunung Marapi, Sumatera Barat lebih besar dari sebelumnya.
"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," ujar Dwikorita ditemui di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024).
Ia menyampaikan potensi cuaca hujan intensitas sedang dan lebat-sangat lebat di Sumatera Barat diperkirakan sampai pekan ke depan tepatnya pada 22 Mei 2024.
Menurutnya, guyuran air hujan akan bercampur dengan partikel pasir-pasir halus penyebab adanya aliran pekat di Sumatera Barat (Sumbar).
![]()
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meninjau lokasi wilayah terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Alirannya bisa mengangkut sebuah mobil truk dan membawa bebatuan berukuran diameter 2-3 meter berasal dari Puncak Gunung Marapi.
BMKG mengkhawatirkan material besar yang terbawa disebabkan cuaca hujan akan mengenai pemukiman penduduk di area sekitaran lereng perbukitan dan aliran sungai.
Hal ini mengingat wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang beririsan langsung dengan 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi menuju ke sungai pada sisi Utara, Selatan, dan Timur gunung tersebut.
"Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya, maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar," kata Dwikorita.
Namun, BMKG melakukan upaya teknologi modifikasi cuaca di setiap lokasi terdampak banjir lahar dingin sebelumnya menimbulkan 50 korban meninggal dunia.
"BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca," ucapnya saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Agam, Sumbar.
BMKG berupaya penerapan teknologi modifikasi cuaca akan dilakukan pada Rabu (15/5/2024).
"Jadi, kita mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," tuturnya.
Meski begitu, masyarakat wajib segera melakukan doa supaya terhindar dari bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi susulan.
Load more