Jakarta, tvOnenews.com - Seluruh umat Islam pastinya sudah mengetahui bahwa selama puasa harus menahan nafsu untuk makan, minum, dan berhubungan badan. Namun, ada hal lain yang sering terlupakan secara tak sadar yakni gibah.
Melakukan gibah pada saat puasa adalah salah satu tindakan yang akan mengurangi pahala di Bulan Ramadhan kita.
Meskipun tidak membatalkan secara langsung, gibah saat puasa ataupun tidak adalah perbuatan tercela layaknya dusta dan menghasut.
Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU, Alhafiz Kurniawan mengatakan, larangan untuk tidak gibah, dusta, dan menghasut ini sering dilupakan oleh orang-orang yang puasa.
Dikutip dari laman NU Online, disebutkan bahwa dusta dan gibah memang mestinya dijauhi terutama oleh orang yang sedang menjalankan puasa.
"Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari dua jalan tadi," kata Alhafiz.
Bagi orang yang tetap berdusta meskipun sedang puasa, maka Allah SWT tidak akan menilai puasa yang dilakukannya.
Seperti hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW mengatakan:
"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tidak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya di mana ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman."
Artinya, jika tetap gibah, berdusta, atau menghasut maka yang didapatkan dari berpuasa hanyalah rasa lapar dan haus selama seharian.
Lebih lanjut, ditekankan bahwa hal-hal tadi memang harus dijauhi baik sedang berpuasa ataupun tidak.
Namun, jika sedang berpuasa maka ketiga hal itu akan menjadi alasan ibadah kita tidak diterima oleh Allah SWT. (iwh)
Load more