Meskipun ada kontestan yang menyasar pemilih muda sebagai targetnya, kata Karman, pemilih muda bukan menjadi satu-satunya sasaran, karena kontestan tersebut juga melakukan upaya silaturahim dengan para kiai dan ulama.
"Agama itu memiliki daya tarik, sehingga orang yang melakukan kontestasi merasa perlu untuk menggunakan simbol-simbol keislaman, bahkan mereka yang tidak menjadi bagian dari agama Islam pun berusaha menonjolkan sisi-sisi atribut-atribut kultural seperti yang digunakan oleh Muslim," ujarnya.
"Walaupun mereka (para aktor politik) tidak berharap mendapatkan dukungan politik bagi Muslim, tetapi itu mengurangi resistensi atau penolakan dari Muslim terhadap pencalonan mereka," kata Karman.(ant/bwo)
Load more