Orang Islam Kok Masih Minum Alkohol dan Berbuat Zina, Tapi Makan Babi Bilangnya Haram, Ustaz Khalid Basalamah Bilang…
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa makanan, minuman, maupun perbuatan yang diharamkan, seperti minum alkohol (khamar), makan daging babi, dan berbuat zina.
Namun, segelintir orang muslim masih melakukannya karena ingin merasakan kenikmatan dunia.
Lantas, bagaimana pendapat dari Ustaz Khalid Basalamah?
Dihadapan dr Richard Lee, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan mengenai hukumnya hal-hal yang diharamkan namun tetap dilakukan.
Melalui video pada kanal YouTube dr Richard Lee, MARS, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan bila seseorang masih melakukan apa yang sudah diharamkan, hal ini tergantung dari keimanan pribadi masing-masing.
“Itu tergantung tingkat keimanan Dok, ya karena berbicara orang lebih patuh mengikuti perintah Tuhan yakni Allah itu kan keimanan Dok. kita mau lebih hati-hati yang haram ya sudah haram semua kita tinggalkan, yang halal semua kita nikmati,” ungkap Ustaz Khalid Basalamah dalam video pada kanal YouTube dr Richard Lee, MARS.
“Kalau ada orang yang masih menyortir begitu berarti dia bermain di zona yang naik turunkan Iman dia,” sambungnya.
![]()
Ustaz Khalid Basalamah. (Ist)
Sejatinya seorang muslim tidak seperti itu, ia harus menunjukkan prinsip perbedaan mana yang halal dan yang haram.
Namun apabila orang tersebut tidak mau tahu atau mendengar ajaran tersebut, Ustaz Khalid bilang itu keputusannya, yang terpenting sudah diingatkan.
“Kalau ada seorang muslim juga ‘enggak ah, saya nggak mau, saya enggak apa-apa. Saya minum’ saya cuma bilang ‘nggak boleh, agama larang, nanti kamu akan berdosa dihukum sama Allah’ dia nggak mau tahu. Ya sudah terserah dia, yang penting saya sudah menyampaikan,” jelasnya.
Sebab, di dalam agama Islam tidak ada paksaan dalam masalah seperti ini.
Kemudian, dr Richard Lee menyampaikan ada seorang temannya yang meminum alkohol dan melakukan zina, namun saat diajak makan daging babi justru menolak dengan alasan diharamkan oleh agama.
“Jadi ini kembali kepada individual, jadi yang paling fair itu sebenarnya disaat ada seseorang melakukan seperti itu, lebih baik kita berbicara tentang pribadi dia,”
Load more