Tafsir Surah Ar Rum Ayat 17, Bertasbihlah Saat Pagi dan Petang
- freepik/nikitabuida
Ibnu ‘Abbās berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tasbih (menyucikan Tuhan) di sini ialah salat lima waktu yang diwajibkan kepada kaum Muslimin.
Lalu orang bertanya,
“Dari perkataan apakah dipahami shalat yang lima waktu itu?”
Ibnu ‘Abbās menjawab,
“Dari perkataan “maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di malam hari”, maksudnya ialah salat Magrib dan Isya.
Perkataan “dan di waktu kamu berada di waktu subuh”, maksudnya salat Subuh.
Perkataan “dan di waktu kamu berada pada petang hari”, maksudnya ialah salat Asar, dan perkataan “dan di waktu kamu berada di waktu zuhur”, yaitu salat Zuhur.
Ibnu ‘Abbās, Aḍ-Ḍahhak, Sa’īd bin Jabair, dan Qatādah berpendapat bahwa kedua ayat tersebut di atas hanya merupakan isyarat akan empat salat yaitu salat Magrib, Subuh, Asar, dan Zuhur.
![]()
Ilustrasi Seorang Muslim yang Berdoa di Malam Hari (pixabay)
Sedangkan salat Isya (yang terakhir) tersebut pada ayat yang lain, yaitu firman Allah:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا ٧٨ (الاسراۤء)
Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan(laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (al-Isrā’/17: 78)
An-Nahhās, seorang ahli tafsir, juga berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut di atas berkenaan dengan shalat lima waktu.
Beliau mendukung pendapat ‘Ali bin Sulaiman yang berkata bahwa ayat itu ialah bertasbih kepada Allah dalam shalat, sebab tasbih itu ada dalam salat-salat tersebut.
Imam ar-Rāzi berpendapat bahwa tasbih itu berarti “penyucian”.
Pendapat ini lebih kuat dan lebih utama, sebab dalam penyucian itu termasuk salat.
![]()
lustrasi Seorang Muslim yang Berdoa di Masjid (freepik)
Penyucian yang disuruh ialah:
1. Penyucian hati, yaitu itikad yang teguh.
Load more