Syekh Ali Jaber Bilang Orang Miskin Akan Masuk Surga Duluan, Kenapa?
- Tangkapan Layar YouTube
Jakarta, tvOnenews.com - Harta seringkali dijadikan tolak ukur kebahagiaan. Padahal, Syekh Ali Jaber pernah mengatakan bahwa orang yang miskin akan masuk surga lebih dahulu.
Tak hanya itu, Syekh Ali Jaber juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berdoa agar menjadi orang miskin.
“Rasullah saja berdoa, Allahumma ahyiini miskiina wa tawaffani miskiina, wahsyurni ma’azumrotin masakin,” kata Syekh Ali Jaber, sebagaimana dikutip YouTube Muslim-saluran dakwah pada Rabu (24/5/2023).
“Ya Allah hidupkan lah aku dalam keadaan miskin, wafatkan aku dalam keadaan miskin, jadi kan aku bersama orang orang miskin di hari kiamat. Ini Nabi Muhammad doanya begitu,” jelas Syekh Ali Jaber.
![]()
Ilustrasi Kemiskinan (ant)
Syekh Ali Jaber kemudian menjelaskan bahwa pernah ada seorang ulama sederhana dan miskin yang bernama Imam Fudhail bin Iyadh.
“Malam hari sedang tahajud datang ke rumahnya seorang maling. Setelah selesai tahajud ditangkap maling itu kemudian oleh Imam Fudhail bin Iyadh bertanya datang untuk apa,” kata Syekh Ali Jaber.
Kemudian maling itu mengaku jujur akan maling di rumah Imam Fudhail bin Iyadh.
“Imam Fudhail bin Iyadh berkata hei anda salah rumah, ini rumah orang susah, memang orang susah apa yang gelisah? tak ada yang bisa dicuri,” ujar Syekh Ali Jaber.
“Bahkan orang yang susah atau miskin dunia yang pertama masuk surga sebelum orang kaya,” tegas Syekh Ali Jaber.
Kemudian Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa disebutkan oleh Imam Ahmad bahwa orang kaya 500 tahun lagi baru masuk surga.
![]()
Ilustrasi Emas Batang (ant)
“Kenapa mereka orang kaya lama sampai 500 tahun? karena masih banyak hisabnya ditanya dari mana dan kemana hartanya itu semua,” kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber mengingatkan bahwa semua harta yang halal akan dihisab, sementara yang haram akan diberikan azab.
“Harta yang haram bukan dihisab lagi langsung diazab, tapi harta yang halal akan Allah hisab. Dimana hartanya dan ke mana hartanya. Orang miskin apa yang mau dihisab? karena tidak punya apa apa,” ujar Syekh Ali Jaber.
Load more