10 Tokoh Nasional Ini Ternyata Warga Muhammadiyah, Ada Kakek Anies Baswedan hingga Orang Tua Megawati
- Youtube/Muhammadiyah Channel
Pada usia sangat muda yakni 29 tahun Sudirman menjadi orang pertama dan satu-satunya hingga hari ini yang diberi gelar tertinggi dalam hierarki kemiliteran yakni Panglima Besar Tentara Indonesia.
Gelar tersebut diberikan langsung oleh pasukan gerilyawan yang dipimpinnya tanpa campur tangan pemerintah.
6. Ir Juanda Kartawijaya
Ir Juanda Kartawijaya atau kini dikenal dengan Ir Juanda adalah perdana menteri Indonesia ke-10 dan aktivis Muhammadiyah.
Ir Juanda berperan penting dalam pembentukan Indonesia sebagai negara kepulauan melalui Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13-12-1957.
Sebab melalui deklarasi tersebut area perairan berupa laut menjadi dimiliki oleh Indonesia. Konsep negara kesatuan Republik Indonesia atau NKRI lahir dalam Deklarasi Djuanda.
7. Buya Hamka
Buya Hamka adalah seorang ulama, politikus, sekaligus seorang penulis paling produktif pada masanya.
Ratusan karya tulis telah ia sumbangkan sebagai warisan intelektual otentik untuk bangsa Indonesia. Sebagai aktivis Muhammadiyah, nama Hamka dikenal luas di Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Karya monumentalnya yakni Tafsir Al Azhar dan sejumlah buku lain seperti tasawuf modern terus dicetak bukan hanya di Indonesia tapi di Malaysia dan Singapura.
Meskipun tidak menyelesaikan sekolah secara formal ia menerima pengakuan dan penghargaan akademik dari Universitas al-azhar dan Universitas Nasional Malaysia memberikannya gelar doktor honoris causa.
Hamka adalah ulama kunci di balik penerimaan publik Islam atas Pancasila. Ia menulis satu buku berjudul Urat Tunggang Pancasila pada tahun 1951.
9. Kyai Haji Mas Mansyur
Kyai Haji Mas Mansyur lahir di Surabaya tanggal 25 Juni 1896. Beliau merupakan aktivis Muhammadiyah pejuang politik nasional dan tokoh penting pergerakan Islam.
Pada kongres Muhammadiyah tahun 1937, ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah.
Ia adalah seorang kosmopolit Islam sebab ia bukan saja melibatkan diri dengan pergaulan di Hindia Belanda melainkan juga hingga Timur Tengah.
Sepanjang hayatnya Kyai Haji Mas Mansyur terlibat dengan pendirian dan inisiasi pergerakan Islam.
Bersama Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Kyai Haji Wahab Hasbullah ia mendirikan majelis Islam A’la Indonesia atau MIAI.
Load more