Ia melatih banyak mubalighoh agar bisa menjadi pemandu keagamaan di kampung-kampung.
Maka tak heran jika Siti walidah termasuk ulama perempuan yang mempelopori munculnya pondok atau asrama khusus untuk pengajaran dan bimbingan keagamaan pada perempuan.
Pada tahun 1926 Siti walidah termasuk salah satu perempuan pertama dalam sejarah kolonialisme Hindia Belanda yang berbicara di depan publik.
Ia tampil memimpin sidang pada kongres Muhammadiyah ke-15 tahun 1926 di Surabaya.
Bersama organisasi Aisyiyah yang didirikannya, Siti Walidah terus diingat dan dikenang sebagai pelopor hak pendidikan politik dan berkebudayaan bagi perempuan muslim pribumi.
Siti Walidah diberikan penghargaan dan penghormatan atas jasa-jasanya menjadi bagian dari perjuangan perempuan Republik Indonesia dengan gelar pahlawan nasional pada tahun 1971.
Fatmawati lahir di Bengkulu tanggal 5 Februari 1923. Nama aslinya Fatimah. Beliau tidak lain adalah tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Kontribusi Fatmawati bagi kemerdekaan Indonesia adalah keterlibatan langsungnya menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan pada bulan Agustus 1945.
Ia berada di tengah-tengah proses politik penentuan strategi kemerdekaan.
Fatmawati banyak terlibat dalam proses diplomasi awal untuk Indonesia sebagai negara yang baru saja merdeka.
Selain menjadi aktivis Aisyiyah, Fatmawati juga banyak terlibat aktif dengan berbagai gerakan perempuan serta organisasi.
Dia bukan saja tampil sebagai istri seorang presiden pertama Republik Indonesia, tapi sepanjang hayatnya telah membuktikan betapa pentingnya keterlibatan perempuan bagi kemerdekaan bangsa dan kaumnya.
Load more