Wisata Ramadhan, Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman Dibangun dengan Putih Telur Kokoh Berdiri
- Tim Tvone/Yoga
Sementara, saat ini Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman berdiri di sisa lahan kerajaan yang sudah diserahkan ke pemerintah.
Setiap tahun, khususnya menjelang bulan puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri, bangunan masjid tertua ini kerap menjadi ikon menarik dan eksotis.
Dalam hal keberlangsungannya dan kondisi bangunan yang masih berdiri kokoh menaungi umat muslim beribadah di dalam nya.
Namun miris, ikon masjid tertua, dengan menoreh cerita darah dan air mata sejarah perjuangan rakyat era kolonial Belanda itu luput dari pantauan dan perhatian pemerintah.
Masjid ini berdiri, bertahan dan terus berkesinambungan dari generasi ke generasi hanya mengandalkan isi sumbangan sukarela jamaah melalui kotak infaq yang ada.
Secara terus menerus, perawatannya tidak pernah disentuh peremajaan dari pemerintah, baik Pemko Medan maupun Pemprov Sumut.
Sederet keterangan ini disampaikan Ketua BKM Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Datuk Indra Jaya (69).
Bapak dua anak eks PNS yang mengabdikan diri sebagai pengurus BKM Masjid itupun belakangan diketahui cucu dari turunan Datuk Sunggal Serbanyaman, persisnya anak dari Datuk Mayor Aktar Bey .
"Masjid ini sejarah, peninggalan sejarah. Mulai dari kegiatan pembangunan, kondisi dan suasana pembangunan sampai bahan bahan yg dipakai membangun. Alhamdullilah, masih berdiri kokoh, silahkan kawan-kawan media liat, tiap tahun langganan masih seperti ini aja. Bertahan, dari kemandirian BKM bersama infaq sadaqah jamaah mampu bertahan. Bahkan dalam dua tahun ini kita berupaya merangkak meremajakan bangun masjid,” katanya.
“Gak mesti bergantung dan berharap dari pihak manapun. Karna ini murni niat memuliakan Allah dalam menyempurnakan ibadah sebagai umat muslim,” tutup Datuk Indra Jaya. (ysa/nof)
Load more