"Waktu itu aku dibawa temenku ke tempat yang banyak Kokoh-kokoh gitu. Temen aku bilang ke aku untuk mengeluarkan jiwa-jiwa nakal. Akhirnya gue ngikutin, daripada target gue enggak tercapai dan yang penting itu rokok kejual," katanya.
Untuk menjual rokok tersebut, Alvida mengatakan dia melakukan cara yang menggoda agar pembeli tertarik untuk membeli rokok itu, termasuk 'menjual diri' di hadapan pembeli (pria).
"Bantu dong, aku harus jual rokok ini sampai habis' itu gue lakuin sambil menggoda dia. Gue sampai harus nemenin pembeli makan, minum, ngobrol, dan begitu terus. Sampai gara-gara jual rokok dengan cara menggoda, gue sampain dipelihara seorang pria gitu, dia kokoh-kokoh kesepian gitu," katanya.
Tak hanya sampai disitu, kelihaian Alvida saat menjual produk rokok tak lepas dari iming-iming bahwa dia bisa menemani pembeli yang membutuhkan jasa seksual.
"Jadi sambil jual rokok, gue sambil jual diri juga. Bayarannya jelas beda dong. Gue enggak mau cuma beli rokok terus gue juga diajak tidur sama pembeli, tapi pembeli biasanya ngasih harga yang oke, misal rokok kejual Rp 1 juta, nah biaya tidur dengan gue itu Rp 5 juta. Jadi gue sih sekalian double job ya," kata Alvida.
Menurutnya, setiap mau menggunakan jasanya (menemani tidur) pembeli harus selalu komitmen bahwa rokok dan harus dibeli semua, dan biaya tidur dengan Alvida tarifnya berbeda.
Ogah Jadi SPG Lagi
Load more