Penghina Ibu Negara Enggan Minta Maaf Pada Netizen, Kharisma Jati: Saya Bukan Penjilat dan Pembeo!
- Istimewa
"Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal," akunya.
Kharisma Jati menekankan bahwa permintaan maaf yang ia sampaikan tersebut hanya ditujukan untuk keluarga besar Kepresidenan RI.
Ia mengaku enggan memohon maaf kepada para netizen maupun pendukung Jokowi yang fanatik karena telah menudingnya sebagai penjilat hingga perundung.
“Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu," kata Kharisma Jati.
Ujaran kebencian yang dilontarkan oleh netizen kepada dirinya, dianggap sebagai kemunafikan mereka yang tampak seolah membela keluarga Presiden RI.
“Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka," ujarnya.
"Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun," tutup Kharisma Jati.
Sebelumnya, pemilik akun Twitter KoprofilJati mengunggah foto Ibu Iriana bersama istri Presiden Korea Selatan yaitu Kim Keon Hee, yang bertemu saat puncak acara G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Pemilik akun tersebut menuliskan keterangan foto yang dianggap merendahkan dan menghina Ibu Iriana.
"'Bi, tolong buatkan tamu kita minum ya,' 'Baik, Nyonya'," cuitnya di unggahan yang telah dihapus itu.
Hal tersebut lantas mengundang amarah para netizen termasuk kedua putra Presiden Joko Widodo yaitu Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
Pemilik akun tersebut segera menghapus unggahannya dan memberikan pernyataan maaf atas unggahannya yang disebutnya menyebabkan salah paham.
Bareskrim Dalami Identitas Akun Twitter
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyelidiki identitas akun KoprofilJati yang diduga menyindir Ibu Negara Iriana Jokowi lewat cuitannya di Twitter.
Direktur Tindak Pidana Siber Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam, membenarkan upaya hukum tersebut.
"Betul, kami sedang lidik identitas pelaku," ujar Vivid.
Load more