Alasan Lengkap Perusahaan Memecat Anita Dewi Usai Kasus Tumbler Tuku Hilang di KRL Jadi Sorotan Publik
- Istimewa
tvOnenews.com - Kasus tumbler Tuku hilang di KRL yang melibatkan nama Anita Dewi Lestari masih menjadi sorotan publik.
Setelah unggahannya viral dan memicu perdebatan panjang, kini muncul kabar bahwa perusahaan tempat Anita bekerja, PT Daidan Utama, resmi memecat dirinya.
Kabar pemecatan ini diumumkan langsung oleh pihak PT Daidan Utama, sebuah perusahaan pialang asuransi, melalui akun Instagram resmi mereka @daidanutama pada Kamis (27/11/2025).
Dalam unggahan itu, manajemen menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan yang dinilai tidak sejalan dengan tindakan yang dilakukan oleh Anita Dewi.
“Tindakan yang digambarkan dilakukan oleh karyawan kami tersebut adalah tindakan yang tidak merepresentasikan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan kami secara keseluruhan,” tulis pihak manajemen Daidan Utama dalam pernyataan terbuka.
Dalam keterangan lebih lanjut, perusahaan menyebut telah melakukan proses investigasi internal terhadap kasus viral yang bermula dari unggahan Anita tentang kehilangan tumbler Tuku di kereta rute Tanah Abang-Rangkasbitung.
- Kolase Tim tvOnenews
Berdasarkan hasil investigasi, manajemen memutuskan untuk mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan kerja terhadap Anita Dewi.
“Dengan ini kami ingin menginformasikan bahwa per tanggal 27 November 2025 yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kami,” tulis pihak Daidan Utama.
Kasus ini bermula dari unggahan Anita Dewi di aplikasi Threads, di mana ia menulis keluhan tentang tumbler Tuku berwarna biru miliknya yang hilang di KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Senin (24/11) sekitar pukul 19.00 WIB.
Ia mengaku telah menaruh tumbler itu di dalam cooler bag, namun setelah perjalanan berakhir, benda tersebut tidak lagi ditemukan.
Keluhan itu kemudian menyebar luas dan menjadi viral setelah muncul kabar bahwa seorang petugas passenger service bernama Argi diduga dipecat karena dianggap lalai saat memeriksa tas milik Anita.
Meskipun Argi mengakui kelalaiannya, ia membantah keras tuduhan pencurian. Namun, isu tersebut telanjur melebar, dan netizen ramai-ramai mengecam Anita dan suaminya, Alvin, karena dianggap menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan hanya karena kehilangan benda seharga Rp300 ribu.
- Istimewa
Akibat tekanan publik yang besar, Anita dan Alvin akhirnya muncul ke publik melalui sebuah video permintaan maaf yang diunggah di Instagram pada Kamis (27/11) malam.
Dalam video tersebut, keduanya tampak menyesali tindakan mereka dan mengakui bahwa sikap mereka telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami meminta permohonan maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada saudara Argi dan semua pihak terkait yang terkena dampak dan dirugikan atas ucapan dan perbuatan kami berdua,” ujar Alvin dalam video tersebut.
Anita yang terlihat menundukkan kepala menambahkan,
“Kami sangat sadar, menyikapi kejadian ini sangat tidak bijak sehingga melukai perasaan banyak orang di luar sana.”
Sementara itu, pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membantah kabar bahwa Argi benar-benar dipecat.
Mereka menyebut bahwa petugas tersebut hanya menjalani evaluasi internal, dan perusahaan telah memediasi pertemuan antara Argi dan Anita Dewi yang berakhir damai.
Meski demikian, dampak dari kasus viral ini tetap besar. Tak hanya kehilangan pekerjaan di perusahaan pialang asuransi, nama Anita juga menjadi bulan-bulanan di media sosial.
Bahkan, warganet sempat menyoroti karier suaminya, Alvin Harris, yang bekerja di sebuah kafe bernama Roemah Koffie, dan mendesak agar tempat tersebut ikut mengambil tindakan serupa.
Kasus kehilangan tumbler Tuku ini menjadi salah satu contoh bagaimana satu unggahan di media sosial bisa berdampak besar terhadap kehidupan seseorang, bahkan sampai memengaruhi reputasi. (adk)
Load more