Polisi Sebut Arya Daru 24 Kali Check In dengan Vara, Kuasa Hukum Keluarga Heran
- dok.kolase tvOnenews.com/instagram Meta Ayu
Jakarta, tvOnenews.com — Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan kembali memunculkan teka-teki baru.
Temuan terbaru dari pihak keluarga melalui kuasa hukumnya Martinus Simanjuntak membuka fakta bahwa terdapat empat sidik jari pada lakban yang menutup wajah dan kepala Arya saat jenazahnya ditemukan di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Martinus mengungkap bahwa informasi ini muncul setelah pihak keluarga kembali menelusuri hasil pemeriksaan forensik dan Inafis.
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
“Tadi kami sempat gali, itu ternyata ada empat sidik jari, di mana hanya satu yang layak untuk dilakukan pemeriksaan dan penelitian,” ujar Martinus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).
Dari empat sidik jari itu, satu di antaranya teridentifikasi sebagai milik Arya. Namun tiga sidik jari lainnya masih misterius karena dinilai tidak layak untuk diuji lebih lanjut.
“Ada tiga lagi bekas sidik jari yang tidak bisa diteliti karena tidak layak. Tadi saya sempat tanyakan apakah sudah bisa disimpulkan apakah DNA ini bukan DNA-nya Arya? Penyidik mengatakan tidak bisa, karena memang tidak layak dan tidak diuji,” katanya.
Menurut Martinus, sulit menyimpulkan tidak adanya DNA orang lain jika tiga sidik jari tersebut belum diperiksa.
“Jadi, menyimpulkan tidak ada DNA orang lain dengan tidak ditelitinya tiga sidik jari yang nempel tersebut, itu juga mungkin perlu diperdalam ke depan oleh penyidik,” tegasnya.
Kuasa hukum lainnya Nicholay Aprilindo juga menilai temuan tersebut sebagai bagian penting yang harus ditindaklanjuti.
“Jadi masalah sidik jari itu, itu masalah yang sangat krusial juga. Kami baru tahu ada tiga sidik jari yang melekat di lakban itu, tapi yang bisa teridentifikasi oleh Inafis hanya milik almarhum. Yang tiga lagi tidak,” ungkap Nicholay.
- Istimewa
Keluarga juga mendesak agar identitas tiga sidik jari misterius tersebut diungkap.
“Saya tanya, apakah yang tiga itu tidak bisa teridentifikasi itu milik siapa? Almarhum atau orang lain? Penyidik mengatakan mereka tidak bisa menjawab itu,” imbuhnya.
Arya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, dengan wajah dan kepala tertutup lakban serta tubuh tergeletak di atas tempat tidur. Kasus ini sempat menyita perhatian publik.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa Arya tewas karena bunuh diri dan tidak ditemukan tanda keterlibatan pihak lain.
“Dari hasil serangkaian penyelidikan terhadap saksi, barang bukti, serta didukung investigasi ilmiah dan keterangan para ahli, kami menyimpulkan Arya Daru Pangayunan meninggal dunia tanpa keterlibatan pihak lain,” jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Selasa (29/7/2025).
Dalam penjelasannya, Wira juga meluruskan informasi yang beredar.
“Korban ditemukan dengan kondisi tangan tidak terikat. Pintu kamar dikunci dari dalam, dan tidak ada kerusakan pada plafon,” tuturnya.
- Facebook Arya Daru / istock
Fakta Baru Soal Hubungan Arya dengan Vara
Di sisi lain, pertemuan antara kuasa hukum keluarga Arya dan penyidik Polda Metro Jaya pada Rabu (26/11/2025) mengungkap informasi lain yang tak kalah menarik.
Audiensi yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga 16.30 WIB itu disebut berlangsung panas, namun menghasilkan sejumlah data baru. Kali ini, fakta yang dibahas berkaitan dengan seorang perempuan bernama Vara.
Nicholay menyebut, data baru yang diperoleh terkait dugaan aktivitas check-in Arya bersama perempuan tersebut di sejumlah hotel.
“Ternyata informasi yang dikatakan privacy itu tidak seheboh yang diperkirakan masyarakat. Itu hanya informasi check-in, dan itu pun 24 kali dari 2024 sampai Juni 2025. Yang dijelaskan, almarhum check-in bersama seorang wanita bernama Vara,” ujarnya.
Data check-in tersebut berasal dari resepsionis, petugas keamanan, hingga platform pemesanan hotel online.
Namun hingga kini, belum ada penjelasan mengenai tujuan check-in tersebut.
“Dikatakan almarhum pernah check-in dan sebagainya. Tapi tidak diketahui pasti check-in ini untuk apa? Untuk siapa?” ucap Nicholay.
Ia mempertanyakan apakah aktivitas tersebut memiliki kaitan dengan kematian Arya.
Nicholay juga meminta penyidik memeriksa pihak lain, termasuk suami Vara yang disebut sebagai anggota TNI.
“Kita tidak bisa berasumsi apakah dia terlibat atau tidak. Ya periksa. Kalau TNI ya libatkan Pom TNI,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Nicholay meminta agar kasus ini segera dinaikkan ke tahap penyidikan dan dilakukan gelar perkara.
“Kami minta untuk kasus ini dinaikkan dalam tahap penyidikan dan dilakukan gelar perkara. Di situ kami akan juga membawa ahli-ahli kami sebagai pembanding,” pungkasnya.
Load more