Seolah Tak Percaya Gubernur Riau Kena OTT KPK, Ustaz Abdul Somad Beri Kesaksian Sosok Abdul Wahid Sebenarnya, Katanya...
- Kolase tvOnenews.com/Inas Widyanuratikah & Tanngkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official
Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Abdul Somad mengetahui kabar Gubernur Riau, Abdul Wahid terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK melakukan OTT Abdul Wahid karena diduga melakukan pemerasan dan meminta jatah preman dalam proyek Dinas PUPR Provinsi Riau, Senin (3/11/2025).
Terkait hal ini, Ustaz Abdul Somad memberikan kesaksian tentang Abdul Wahid. Ia tidak percaya Gubernur Riau itu terjerat OTT KPK.
Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa, Abdul Wahid sebagai sosok anak yatim yang berasal dari Indragiri Hilir, Riau.
"Anak yatim di Simbar, kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang," tulis Ustaz Abdul Somad dalam keterangan tertulisnya dikutip tvOnenews.com dari Instagram pribadinya, Rabu (5/11/2025).
- Instagram/@ustadzabdulsomad_official
UAS sapaan akrabnya menjelaskan dirinya sudah sangat lama kenal dengan Abdul Wahid.
Meski tak spesifik mengenai informasi kedua orang tuanya, Abdul Wahid telah menjadi anak yatim saat berusia 10 tahun.
UAS cukup mengingat bahwa Wahid bersedia mengenyam pendidikan di MTs Sei Simbar sampai tahun 1997, kemudian lanjut ke Madrasah Aliyah (MA) Tembilahan.
Walau latar belakang dari lulusan pondok pesantren, Abdul Wahid melanjutkan pendidikan kuliah S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah, IAIN SUSKA Riau (kini UIN SUSKA Riau).
"Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di Kantor PKB, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, menikah," jelasnya.
Lebih lanjut, pendakwah kondang tersebut mengenang perjalanan Abdul Wahid sejak awal berkecimpung di dunia politik usai bergabung ke PKB pada 2002.
Abdul Wahid bahkan pernah menjababat sebagai Wakil Sekretaris PC HMI 2002-2003, Wakil Sekretaris DPW PKB Riau 2002-2004 dan 2004-2009.
Abdul Wahid mulai melenggang sebagai Ketua Fraksi Gabungan DPRD Provinsi Riau pada 2009.
Dalam hal ini, Abdul Wahid sukses menjadi Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Riau Periode 2009-2014 dan 2014-2019.
"2019 kami keliling Indragiri Hilir. Malang melintang di Jakarta. 2024 ingin pulang ke Riau," lanjut Ustaz Abdul Somad.
Siapa sangka, Abdul Wahid terpilih sebagai Gubernur Riau Periode 2025-2030.
Ustaz Abdul Somad langsung terkesan ketika mendengar tujuan Abdul Wahid yang sangat kekeh menjadi Gubernur Riau.
"Aku tanya, 'Ada usaha, hidup sudah nyaman, untuk apa jadi Gubernur?'. 'Saya mau bangun Riau, masih banyak orang susah ustaz'," tutur UAS sambil mengulas percakapan dengan Abdul Wahid.
Jawaban dari suami Henny Sasmita Wahid tersebut membuat Ustaz Abdul Somad langsung mendukung tujuannya.
"Saya dukung, ada 16 poin yang disetujui: Buat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, insentif guru mengaji, penyelenggara jenazah dan seterusnya," papar pendakwah kondang tersebut.
Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad juga mengamanahkan Gubernur Riau tersebut bersih dari tindakan praktik korupsi.
"Bersih. Jangan main duit, akhirnya Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau," tegasnya.
Kendati demikian, Ustaz Abdul Somad memahami jabatan di dunia politik menguji Abdul Wahid, khususnya sulit menghindari praktik pemerasan hingga korupsi.
"Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan," tukasnya.
Ia menutupi kesaksian tentang sosok Abdul Wahid dengan menampilkan Hadis Riwayat dari Imam At-Tirmidzi tentang takdir.
Sebelumnya Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melaporkan pihaknya telah melakukan penyitaan lebih dari Rp1 miliar dalam bentuk rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan pundsterling.
Budi Prasetyo mengabarkan terkait apakah Abdul Wahid menjadi tersangka atau tidak, KPK masih merahasiakan identitas dan jumlah tersangka dugaan pemerasan di lingkungan Pemprov Riau.
"Namun, berapa dan siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka, kami akan sampaikan di konferensi pers," tukas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 5 November 2025.
(hap)
Load more