Fuji Tak Mau Diam Lagi, Kini Ungkap Fakta Baru dalam Kasus Penggelapan Dana Internalnya: Sebenarnya ...
- Instagram @fuji_an
tvOnenews.com - Nama Fujianti Utami alias Fuji kembali jadi sorotan publik setelah mengungkap fakta baru dalam kasus penggelapan dana yang melibatkan admin pribadinya sendiri.
Kali ini, Fuji tak mau diam lagi. Ia dengan tegas membeberkan kronologi awal bagaimana dirinya menyadari adanya kejanggalan dalam transaksi kerjasama endorsement yang ternyata membuka tabir besar di balik penggelapan uang miliknya.
Semua berawal dari momen sederhana di malam hari. Saat itu, Fuji tengah dimintai video approval untuk keperluan endorsement.
Seperti biasa, ia meminta bukti transfer dari brand yang bekerja sama dengannya.
Namun, dari sanalah ia mulai mencium kejanggalan yang akhirnya menjadi titik awal pengungkapan kasus besar ini.
“Awal mulanya sebenarnya enggak sengaja sih ya. Lagi malam-malam terus lagi dimintain video approval untuk video endorsement. Terus pas aku lagi cek, aku minta dong lihat bukti transferannya. Biasanya kan selalu aku lihat kan bukti transferannya sebelum di-upload. Saat dia ngasih bukti transferannya kok berbeda dengan rate card yang aku punya,” ungkap Fuji dalam wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Cumicumi.
![]()
Fuji Ceritakan Kasus Penggelapan Dana. (Sumber: YouTube Cumicumi)
Merasa janggal, Fuji kemudian mencoba menanyakan perbedaan nilai yang tertera di bukti transfer tersebut.
“Di situ aku menanyakan ini nilai dari mana? Kok bisa ada nilai segini? Nah, habis itu dia jelasin. Tapi menurut aku penjelasannya itu agak panik mungkin kali ya. Padahal aku niatnya tuh bukan curiga atau apa. Aku cuman pengin tahu aja ini ratenya dari mana,” lanjutnya.
Dari rasa penasaran kecil itulah, Fuji akhirnya menemukan fakta mengejutkan. Ia menyadari adanya perbedaan tarif dan aliran dana yang tidak sesuai dengan ketentuan manajemen.
Seiring berjalannya waktu, Fuji pun melakukan pelaporan tambahan ke pihak kepolisian karena menemukan bukti baru yang menunjukkan dugaan kuat adanya praktik penggelapan dana internal yang lebih luas dari dugaan awal.
Fuji mengaku, setelah berbincang langsung dengan terduga pelaku, orang tersebut mengakui perbuatannya.
Bahkan, pengakuan itu diperkuat saat pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, di mana pelaku dikabarkan menjelaskan kronologi tindakannya secara terbuka di hadapan penyidik.
Namun ternyata, pengakuan tersebut justru membuka babak baru dalam penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga tidak bertindak sendirian.
Ada indikasi bahwa lebih dari satu orang ikut terlibat dalam praktik penggelapan dana yang berasal dari kerja sama endorsement dan paid promote atas nama Fuji.
“Mungkin ngelakuin ini dari lama kali ya, dari 2 tahun lalu dia. Baru kerja 3 bulan kali ya, tapi awal-awalnya kayak ngambilnya baru sedikit, sedikit, sedikit. Lama-lama mungkin jadi nekat, jadi tamek kali ya, jadi serakah. Makin lama makin banyak. Terus jadi ngajak-ngajak orang-orang lain juga. Ngajak inilah kananlah, kiri lah, habis itu ee jelek-jelekin akulah. Jadi rapi gitu mainnya,” ungkap Fuji dengan nada kecewa.
Saat ditanya tentang posisi pelaku, Fuji menjawab singkat namun tegas, “Posisinya? Sebagai admin.”
Kuasa hukum Fuji, Sandy Arifin, membenarkan bahwa penyidik kini tengah mendalami dugaan adanya lebih dari satu orang yang terlibat.
“Kalau dari keterangannya Fuji tadi kan menyampaikan bahwa dia tuh tidak sendiri lebih dari satu orang. Itu yang lagi didalamin sama penyidik. Makanya tadi ada keterangan tambahan yang harus kita sampaikan,” ujar Sandy.
Fuji juga menambahkan bahwa beberapa orang lain yang diduga mengetahui atau terlibat dalam kasus ini sempat kabur setelah menyadari situasi mulai terungkap.
“Kayaknya udah ada beberapa orang yang udah tahu dia akan ketahuan. Jadi waktu lagi libur lebaran langsung resign tiba-tiba. Padahal bilangnya balik, tiba-tiba nge-chat. Mungkin udah tahu si admin ini bakal ketahuan. Jadi mereka langsung resign, kabur, langsung pulang kampung,” jelas Fuji.
Kini, publik kembali menaruh perhatian besar pada langkah hukum yang ditempuh Fuji.
Kasus ini tidak hanya menggambarkan bagaimana kepercayaan bisa disalahgunakan, tetapi juga menjadi pelajaran tentang pentingnya kehati-hatian dalam mengelola keuangan dan tim kerja di dunia hiburan digital.
Dengan pengungkapan fakta baru ini, kasus penggelapan dana yang menimpa Fuji tampaknya masih akan terus bergulir.
Publik kini menanti hasil penyelidikan lebih lanjut dan berharap agar semua pihak yang terlibat mendapat hukuman setimpal atas perbuatan yang telah merugikan sang selebgram muda tersebut.
(anf)
Load more