Shin Tae-yong 'Say Yes' untuk Timnas Indonesia setelah Bicara Privat dengan Ratu Tisha di Malaysia, STY Waktu itu Luluh karena Dengar...
- Kolase Facebook/Ulsan HD & Instagram/@ratu.tisha
tvOnenews.com - Dua nama yang pernah berjasa untuk Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Wakil Ketua Umum II PSSI, Ratu Tisha kembali mencuri perhatian publik.
Nama Shin Tae-yong dan Ratu Tisha mencuat setelah Timnas Indonesia di tangan Patrick Kluivert gagal meraih tiket Piala Dunia 2026.
Fans Garuda berharap Shin Tae-yong kembali menjadi pelatih Timnas Indonesia dan Ratu Tisha sebagai Ketua Umum PSSI.
Kedua nama tersebut telah melekat di hati masyarakat Indonesia, khususnya STY, pelatih asal Korea Selatan itu punya banyak penggemar di Tanah Air.
Apakah Anda mengetahui? Di balik perjalanan Shin Tae-yong melatih Indonesia selama lima tahun, ternyata ada jasa Ratu Tisha di dalamnya.
- Instagram/@ratu.tisha
Apabila tidak ada sosok Ratu Tisha, kemungkinan Shin Tae-yong tak pernah menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.
Ratu Tisha dan Shin Tae-yong bertemu saat laga Timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Ratu Tisha tak hanya sendirian, ia juga ditemani sejumlah perwakilan PSSI saat bertemu dengan Shin Tae-yong pada 19 November 2019.
Shin Tae-yong tidak bisa membantah pertemuan dirinya dengan Ratu Tisha membuahkan kesepakatan yang baik untuk Timnas Indonesia.
"Memang dia (Ratu Tisha), salah satu yang memiliki peran sangat positif bagi saya (mau menjadi pelatih Timnas Indonesia)," ujar Shin Tae-yong saat diwawancarai awak media dikutip tvOnenews.com, Rabu (15/10/2025).
Berdasarkan hasil diskusi itu, mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini tanpa berpikir panjang langsung menerima tantangan mewujudkan visi dan misi Indonesia.
"Tetapi, di sisi lain, ada peran mantan Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan alias Iwan Bule) juga. Saya akan berkembang dan berusaha memajukan Timnas Indonesia," jelasnya.
Sementara, melalui perbincangan di siniar Sportcast77, Ratu Tisha membagikan kisah di mana ia berusaha mendatangkan STY.
Ratu Tisha mengatakan bahwa, ajakan tersebut tidak mudah karena STY pada awalnya sulit luluh untuk mengisi posisi pelatih Indonesia.
Mantan Ketua Komite Teknis dan Pengembangan PSSI itu harus menggunakan berbagai cara ketika menawarkan posisi pelatih kepada STY.
"Kita juga saat berdiskusi ke orang nggak langsung kayak 'eh mau ini nggak?' Ya caranya nggak gitulah," ujar Ratu Tisha dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Sport77 Official, Rabu.
Saat bertemu di Malaysia, alumni SMAN 8 Jakarta itu dengan detail memaparkan visi dan misi sebagai hal dibutuhkan oleh STY.
Hal ini selaras dengan tujuan PSSI untuk melihat calon pelatih yang memiliki visi dan misi jelas demi kemajuan sepak bola Indonesia.
"Jika mencari seorang tim yang mau bergabung sama kita, ini ibaratnya tidak hanya pelatih, siapa pun pokoknya," imbuhnya.
"Tim yang mau bergabung sama kita, cara membangun sepak bola seperti apa, visi-misinya sama atau nggak," bebernya.
Tisha mengatakan, PSSI ingin melihat seberapa jauh nilai-nilai ataupun kemampuan dari pelatih asal Korea Selatan itu.
"Jadi, itu dulu pokoknya yang paling penting," tegasnya.
Keduanya saling ingin melihat tujuan masing-masing, sehingga Tisha tidak setengah-setengah melobi STY.
Menariknya saat negosiasi berlangsung, srikandi sepak bola kelahiran 30 Desember 1985 ini meminta bantuan kepada jaringan internasional demi meluluhkan STY.
"Memang saya saat itu hubungi, saya cukup ngotot menghubunginya, semua jalur saya hubungi juga," ungkapnya.
Namun, ada satu cara ampuh Tisha dapat memikat hati STY, meski hingga kini masih misteri.
"Nggak bisa diomongin. Alhamdulillah ketua umum saat itu Pak Iwan Bule, jajaran Exco juga setuju, sehingga arrange pertemuan," tukasnya.
Reaksi pertama STY kala itu langsung bahagia setelah diajak diskusi oleh Ratu Tisha, meski ada pihak lain turut membantu proses negosiasi dan memadukan visi untuk Indonesia.
Sayangnya, STY sudah tidak menjabat sebagai pelatih Indonesia sejak didepak PSSI pada awal 2025, posisinya langsung diganti oleh Patrick Kluivert.
Sementara, jabatan Tisha sebagai Ketua Komite Teknis dan Pengembangan PSSI berakhir setelah dicopot dan digantikan Alexander Zweiers.
(abs/hap)
Load more