Duta Besar Belanda: Timnas Indonesia akan Lolos ke Piala Dunia Tahun Depan di Amerika!
- AFC / tvOnenews.com/Taufik
tvOnenews.com - Timnas Indonesia akan lolos Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Begini prediksi Dubes Belanda.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyuarakan ambisinya agar suatu hari nanti tim nasional Indonesia bisa bersua dengan Belanda di panggung Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
“Yang kami harapkan tentu saja timnas Indonesia, tim Garuda, akan lolos ke Piala Dunia tahun depan di Amerika,” ujar Gerritsen, dilansir dari ANTARA.
“Dan kami juga berharap Belanda akan lolos. Impian saya adalah Belanda dan Indonesia akan saling berhadapan di panggung dunia itu.”
Gerritsen melanjutkan bahwa, sebagai duta besar di Indonesia, ia ingin memfasilitasi agar Belanda suatu saat datang ke Indonesia untuk laga persahabatan:
“Saya sangat berharap Belanda akan datang ke Indonesia suatu hari nanti. Saya akan berusaha sebaik mungkin.”
Menurutnya, para pendukung Indonesia adalah salah satu yang paling vokal, dan Belanda juga punya basis penggemar di sini, yang bisa menciptakan atmosfir spektakuler jika keduanya bertemu.
Uniknya, kesempatan “Indonesia vs Belanda” telah muncul terlebih dahulu di arena futsal, saat kedua negara akan berjumpa di turnamen AQUA Futsal Four Nations Cup 2025 di GBK Basketball Hall, Jakarta. Gerritsen menyambut antusias pertandingan tersebut:
“Di Belanda, futsal sedang berkembang. Dan saya sangat penasaran untuk menonton pertandingan futsal Indonesia-Belanda … Pertandingan antarteman. Tapi tentu saja, kami berharap tim terbaik yang akan menang. Saya berharap oranye (Belanda), tapi mungkin merah (Indonesia, yang menang).”
Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Walau tantangannya berat, peluang Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. Menurut analisis ESPN, meski Indonesia berada di peringkat ke-123 dunia, peluang lolos masih realistis jika tetap kompetitif di babak kualifikasi Asia.
Dalam putaran keempat zona Asia, Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Untuk bisa lolos otomatis ke putaran final, Indonesia harus menjadi juara grup, artinya wajib mengalahkan kedua lawan tersebut.
Namun kondisi tidaklah mudah: Arab Saudi sebagai tuan rumah akan mendapat dukungan maksimal, sementara Irak punya tradisi sulit dikalahkan Indonesia.
Meski berat, “peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final tetap ada, asalkan Patrick Kluivert mampu meracik strategi dan memaksimalkan skuat.”
Dukungan optimisme juga disuarakan oleh PSSI dan pengurus tim nasional, terutama lewat kebijakan naturalisasi pemain keturunan.
Salah satu contoh suksesnya adalah kehadiran Ole Romeny, yang telah mencetak gol dan menjadi pilihan utama di skuat Garuda.
Namun, tak semua berjalan mulus. PSSI sempat mengirim tim advance ke Arab Saudi untuk memantau kesiapan akomodasi dan keamanan agar pemain bisa fokus.
Juga, PSSI mengajukan protes atas penunjukan wasit asal Kuwait yang ditugaskan memimpin pertandingan kualifikasi, mempertanyakan netralitasnya karena berasal dari kawasan yang sama dengan lawan dalam grup.
Selain itu, PSSI juga menegaskan langkah untuk mendorong transparansi dari FIFA dan AFC dalam penunjukan tuan rumah putaran keempat, dan bahkan ikut mengajukan diri menjadi tuan rumah.
Ketua PSSI, Erick Thohir, secara terbuka menyatakan bahwa federasi menargetkan hasil terbaik di putaran keempat, meskipun mengakui keunggulan yang dimiliki tim tuan rumah.
Thohir juga mengingatkan bahwa jalur menuju Piala Dunia tak hanya lewat putaran keempat, tetapi bisa lewat putaran kelima dan playoff antarbenua.
Dalam satu kesempatan, ketika ditanya apakah kegagalan meloloskan akan menjadi kegagalan Kluivert, Thohir menekankan pentingnya kesabaran dan dukungan publik untuk pembangunan jangka panjang.
Sementara itu Sumardji, manajer timnas, juga menyatakan optimisme bahwa dengan Kluivert dan skema naturalisasi, peluang lolos ke Piala Dunia 2026 semakin nyata.
Mereka juga sedang memperjuangkan kesempatan menjadi tuan rumah putaran keempat agar bisa memanfaatkan efek home advantage.
Ambisi Marc Gerritsen ingin melihat duel Indonesia vs Belanda di Piala Dunia bisa tampak bagai mimpi jauh, tetapi ia mencerminkan harapan simbolik dari hubungan sepak bola bilateral.
Ketika Indonesia melakukan naturalisasi pemain keturunan Belanda, menggandeng pelatih asal Belanda (Kluivert), dan menunjukkan prestasi di kualifikasi, mimpi itu sedikit demi sedikit menjadi lebih relevan.
Gerritsen sendiri pernah menyampaikan bahwa kedua negara punya basis suporter di Indonesia, dan bahwa atmosfer pertandingan akan spektakuler jika akhirnya keduanya bertemu. Dalam konteks ini, optimisme ia tegaskan:
“Impian saya adalah Belanda dan Indonesia akan saling berhadapan di panggung dunia itu.”
Meski secara praktis peluang pertemuan itu di Piala Dunia sangat tipis (harus kedua tim lolos dan berada di braket pertandingan yang sama), harapan semacam ini bisa menjadi pendorong semangat bagi publik dan federasi Indonesia.
Apalagi skema naturalisasi dan kolaborasi “Belanda–Indonesia” kini menjadi bagian nyata dari upaya mencapai Piala Dunia.
Dengan demikian, meski tantangan sangat berat melawan lawan kuat, harus unggul di markas lawan, dan bersaing dalam sistem kualifikasi yang panjang peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026 tetap terbuka sejauh persiapan matang, dukungan penuh dari PSSI, dan strategi yang tepat dari tim pelatih. (udn)
Load more