Air Mata Ibunda Pratama Arhan Tak Terbendung: Kami Orang dari Desa, Tak Sangka Bisa ...
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan resmi menggugat cerai istrinya Azizah Salsha yang terdaftar di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang sejak 1 Agustus silam.
Diketahui bahwa Pratama Arhan telah mendaftarkan gugatan cerai terhadap Azizah Salsha melalui kuasa hukumnya sejak 1 Agustus kemarin.
Gugatan cerai Pratama Arhan tersebut kemudian dikabulkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa dan kemarin, Senin (25/8/2025) sudah menjalani sidang kedua.
Pada sidang kedua di Pengadilan Agama Tigaraksa kemarin, Pratama Arhan dan Azizah Salsha sama-sama diwakili oleh kuasa hukumnya. Mereka memilih untuk tidak hadir.
Itu artinya, sidang cerai diputuskan secara verstek atau keputusan diambil tanpa kehadiran dari pihak tergugat dalam hal ini Azizah Salsha.
Hapus Foto Pernikahan
Kabar retaknya rumah tangga Arhan dan Zize ini sudah tercium sejak lama. Apalagi pesepak bola Timnas Indonesia itu terlihat menghapus foto-fotonya dengan Zize.
- Instagram @pratamaarhan8
Kabar kandasnya hubungan Arhan dan Zize sudah mulai terendus sejak beberapa waktu lalu, terutama setelah viralnya foto Zize terciduk yang main padel bareng mantan kekasih, Philo Paz Arman.
Pemain Bangkok United itu tampak sudah menghapus foto-foto pernikahannya dengan Zize pada akhir Juli 2025.
Begitu pun Zize tidak ada satu pun foto berdua dengan Prtama Arhan di akun Instagram pribadinya.
Bek kiri Timnas Indonesia dikenal sebagai sosok yang berprestasi serta memiliki etos kerja yang tinggi.
Namanya mulai naik daun setelah penampilannya yang cemerlang di Piala AFF 2020, dan sekarang berkiprah di Bangkok United, sebuah klub kasta tertinggi di Liga Thailand.
Namun, di balik segala pencapaian Pratama Arhan, terdapat kisah emosional dari perjalanan hidupnya.
Dalam sebuah wawancara, ibunya, Surati, membagikan tentang perjuangan keluarga dalam mewujudkan impian Pratama Arhan untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
"Kami orang miskin, orang dari desa pula, pinggir hutan," ujar Surati, seperti dikutip dari kanal YouTube Insertlive.
"Kami memang tidak punya apa-apa, kami orang miskin, anak kami minta sekolah bola itu seminggu tiga kali masuknya, dari sini ke Blora kota 12 kilo," lanjutnya.
Load more