Penjelasan Penjaga Kos soal Gerak-Geriknya yang Mencurigakan saat Temukan Jenazah Arya Daru Pangayunan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Gerak-gerik Siswanto penjaga kos tempat diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan meninggal dunia, menjadi sorotan publik setelah video detik-detik penemuan jenazahnya beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut Siswanto terlihat memasuki kamar Arya Daru dan langsung menarik selimut yang menutupi tubuh korban.
Setelah melihat bagian wajah Arya yang terlilit lakban kuning Siswanto langsung mundur dan keluar dari kamar sambil berkata, “Kok dilakban sih? Foto Pak, dilakban.”
- Istimewa
Perilaku Siswanto saat membuka selimut dan komentarnya dalam video itu memicu reaksi dari sejumlah warganet yang menilai tindakannya tidak biasa.
Beberapa komentar mempertanyakan mengapa ia langsung membuka selimut tanpa terlebih dahulu menyentuh atau memanggil korban.
Netizen juga menyoroti bagaimana Siswanto tidak terlebih dahulu membuka gorden untuk mengintip isi kamar, melainkan langsung membuka jendela dan masuk, sehingga memunculkan dugaan bahwa ia telah mengetahui kondisi dalam kamar sebelumnya.
Namun hal ini belum mendapat klarifikasi lebih lanjut dari pihak kepolisian.
Saat ditemui mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno, Siswanto memberikan penjelasan soal kronologi penemuan jenazah Arya Daru.
- Tangkapan layar
Ia mengatakan bahwa pada pagi hari Selasa, 8 Juli 2025, dirinya diminta istri Arya Meta Ayu Puspitantri untuk mengecek kondisi sang suami yang sudah tidak dapat dihubungi sejak malam sebelumnya.
Siswanto mengaku sempat ragu masuk ke kamar, namun akhirnya membuka paksa pintu setelah mendapat desakan dari Meta.
“Saya disuruh istrinya suruh masuk aja. Katanya, ‘Saya siap ganti kerusakannya’,” kata Siswanto.
Ia mengatakan saat pintu terbuka, tubuh Arya Daru terlihat terbaring di atas kasur, dengan selimut menutupi hingga ke kepala.
“Rapi semua, cuma kelihatan kaki sama tangan saja. Ketutup selimut sampai kepala, tapi pas saya tarik gampang banget,” ucapnya.
Siswanto mengaku awalnya mengira ada handuk kuning yang menutupi wajah korban, namun setelah didekati ternyata yang menutupi wajah tersebut adalah lakban kuning.
- Tangkapan layar tvOne
Ia juga memastikan bahwa tangan dan kaki Arya tidak dalam kondisi terikat saat pertama kali ditemukan.
Menjawab pertanyaan Komjen (Purn) Oegroseno Siswanto menyatakan dirinya tidur sejak sore hari Senin, 7 Juli 2025 karena cuaca hujan, dan baru terbangun saat menerima telepon dari istri Arya sekitar pukul 00.30 WIB.
“Malam itu hujan terus, habis salat Isya saya rebahan langsung tidur,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak melihat Arya Daru malam itu dan tidak menyadari aktivitas korban di malam hari, termasuk ketika korban sempat terlihat membuang sampah di area pantry, seperti yang terekam CCTV.
Siswanto juga menyebut terakhir bertemu Arya Daru pada Minggu, saat korban menggunakan mobil dinas kantor.
Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya, dengan wajah terlilit lakban.
Kepolisian menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas, tanpa ditemukan tanda kekerasan atau keterlibatan pihak lain.
Meski demikian, pihak keluarga masih mempertanyakan hasil penyelidikan tersebut.
Load more