Pengakuan Mengejutkan Ketua RW soal Misteri Keberadaan Penjaga Kos Mendiang Arya Daru: Saya Ketemu …
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Arya Daru, seorang diplomat muda Kemlu, masih menyisakan teka-teki besar atas kematiannya yang tragis di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Meninggal dengan kondisi kepala dilakban, kasus Arya Daru menyedot perhatian publik, apalagi setelah penjaga kos tempatnya tinggal mendadak hilang.
Ketua RW daerah tersebut pun akhirnya angkat bicara mengungkap hal-hal ganjil di balik peristiwa memilukan ini.
![]()
Ketua RW daerah Kos Mendiang Arya Daru. (Sumber: YouTube Intens Investigasi)
Dalam video wawancara eksklusif yang diunggah kanal YouTube Intens Investigasi pada 28 Juli 2025, Yusnat Dayanti, Ketua RW setempat, memberikan pernyataan yang mengejutkan sekaligus menyedihkan.
Ia mengatakan, “Ya. Pasti tragis karena kita siapa sih yang enggak kaget dengan kondisi korban kayak gitu? Kan baru sekali ini saya lihat yang yang umum-umum aja deh ya. Kalau orang bunuh diri kan biasanya minum racun, senjata tajam atau dengan cara yang cepat. Kalau ini kan aneh.”
Yusnat menjelaskan bahwa ia mengetahui kejadian tersebut setelah menerima laporan dari pihak keamanan.
“Setelah saya datang ke lokasi di sana ternyata sudah dari polsek sudah ada di sana. Dia lebih cepat bergerak di sana untuk memantau kejadian yang sebenarnya. Saat saya ke sana pintu kamar si korban sudah terbuka,” ujarnya.
Salah satu poin menarik dalam kesaksian Yusnat adalah tentang penjaga kos yang disebut-sebut menghilang secara misterius usai peristiwa kematian Arya Daru.
“Saya ketemu penjaga kosan itu sampai saat ini belum ketemu karena yang melaporkan saat itu kan security ke tempat saya. Jadi setelah kejadian saya enggak pernah ketemu lagi sama penjaga kosnya,” ucapnya.
Sosok Arya juga disebut sebagai pribadi pendiam. Hal ini diamini oleh warga sekitar, termasuk pedagang nasi uduk di depan kos.
“Kalau ketemu dan bertatap langsung saya enggak pernah. Tapi saya tahu kalau itu penghuni kosan di sana. Beliau kelihatannya sih pendiam ya,” lanjut Yusnat.
Keterangan dari Ketua RW ini semakin memperkuat berbagai kejanggalan yang mengiringi kematian diplomat muda Kemlu tersebut.
Sebelumnya diketahui bahwa sebelum ditemukan tak bernyawa, Arya sempat terekam CCTV naik ke rooftop gedung Kemlu pada malam sebelumnya.
Namun, kematiannya terjadi di kamar kos nomor 105 dengan kepala dilakban, dan ruangan masih dipasangi garis polisi hingga kini.
Tak hanya penjaga kos, karyawan toko vape bernama Rifqi yang sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian juga disebut telah resign mendadak.
Hal ini semakin menambah tanda tanya publik, mengapa orang-orang yang memiliki informasi penting justru menghilang satu per satu?
Kondisi lingkungan sekitar juga tampak berubah drastis pasca kejadian. Kosan kini tampak sepi bak tak berpenghuni.
Banyak penghuni memilih meninggalkan tempat, seperti disampaikan oleh seorang satpam di sekitar lokasi yaitu para penghuni kamar kos dilaporkan enggan kembali.
Selain itu, suasana mencekam masih terasa meskipun situasi sudah dinyatakan stabil.
Menanggapi situasi tersebut, Yusnat Dayanti berharap pihak berwenang bisa segera mengungkap kebenaran.
“Semoga dari pihak kepolisian terungkap kebenarannya sampai terjadi seperti itu korban. Kenapa? Pertanyaannya kenapa dan siapa? Miris sekali. Dan untuk keluarganya saya ikut berbela sungkawa.”
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi terbaru dari pihak kepolisian terkait keberadaan penjaga kos atau hasil autopsi mendalam dari kematian Arya.
Namun masyarakat berharap agar kasus ini tidak dibiarkan menggantung tanpa kepastian.
(anf)
Load more