3 Kebiasaan Pembohong yang Harus Kamu Tahu, saat Berbicara Sering Bilang...
- Pexels/Liza Summer
tvOnenews.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang menuntut kepercayaan, baik itu dalam hubungan pribadi, pekerjaan, hingga urusan sosial.
Namun sayangnya, tidak semua orang yang kita temui bersikap jujur. Beberapa orang bisa menyembunyikan kebenaran atau memutarbalikkan fakta dengan sangat meyakinkan.
Menariknya, menurut para ahli psikologi dan komunikasi nonverbal, kebohongan sering meninggalkan "jejak" kecil yang bisa dikenali.
- Freepik/cookie_studio
Tidak hanya dari kata-kata yang diucapkan, tetapi juga dari bahasa tubuh, pola bicara, hingga respons emosional yang muncul secara tidak sadar.
Inilah tiga kebiasaan paling umum yang kerap dilakukan oleh pembohong.
1. Cerita Berulang dan Detail Berlebih
Para pembohong sering kali menceritakan kisah yang sama secara persis, tanpa tambahan informasi baru, karena takut bertentangan dengan versi sebelumnya.
Di sisi lain, mereka juga bisa terlalu banyak memberikan detail yang tidak perlu untuk meyakinkan pendengar.
Misalnya, jawaban berupa “ayah saya masuk mobil, lalu ke kantor, kemudian jam 7 makan malam…” yang terasa dibuat-buat padahal pertanyaannya sederhana.
- Freepik/diana.grytsku
2. Perubahan Bahasa Tubuh dan Bahasa Verbal
Mismatched cues atau ketidaksesuaian antara apa yang diucapkan dan bahasa tubuh adalah tanda kuat adanya kebohongan.
Contohnya: mengangguk sambil bilang “tidak” atau menunjukkan senyum palsu yang tidak mencapai mata.
Kalimat mereka sering diwarnai oleh penghindaran personal pronoun (“saya”) dan penggunaan kalimat penyaringan seperti “kurasa”, “sepertinya”, yang memperlihatkan ketidakyakinan.
3. Tanda-Tanda Fisik dari Kecemasan
Ketika seseorang berbohong, sistem saraf simpatik mereka aktif, menyebabkan reaksi fisiologis seperti berkeringat, bibir kering, atau berkedip lebih lama dan sering.
Selain itu, mereka cenderung melakukan gestur tertentu, seperti menyentuh wajah atau hidung (fenomena dikenal sebagai Pinocchio effect), bergeser ke arah pintu secara tidak sadar, atau bergerak sangat terbatas karena berusaha mengendalikan bahasa tubuhnya agar terlihat percaya diri.
- Pexels/Yan Krukau
Mengapa Ketiga Tanda Ini Muncul?
- Dilansir dari TIME, berbohong membutuhkan cognitive load tinggi (hasil berpikir ekstra menyiapkan cerita), sehingga pembohong sering mengalami kesulitan memecah konsistensi cerita dan terpoles secara alami.
Load more