4 Tahun Lalu, Arya Daru Pangayunan Diplomat Kemlu yang Tewas Dilakban Bicara Jujur Berat Tinggalkan Istri Lagi Hamil untuk...
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) sempat mencurahkan isi hatinya empat tahun lalu.
Arya Daru Pangayunan harus meninggalkan istri, Meta Ayu Puspitantri yang hamil muda untuk bertugas sebagai diplomat Kemlu RI.
Curahan isi hati Arya Daru Pangayunan pada 2021 tentang menjalani tugasnya di Kemlu RI tuai sorotan publik.
Dalam catatannya yang merebak di media sosial, Arya Daru Pangayunan mengutarakan pekerjaan di Kemlu RI sangat berat.
Arya Daru Pangayunan harus hidup jauh dari Pita serta keluarga tercintanya ketika ditugaskan di KBRI Yangon, Myanmar.
- Istimewa
Pada waktu itu, Arya Daru bekerja di Kemlu RI kebetulan menjabat sebagai Local Staff (LS) Fungsi Politik di KBRI Yangon.
Siapa sangka, hati diplomat muda tersebut resah ketika bertugas di KBRI Yangon, sebab Pita tengah hamil muda.
"Ketika mengabari Pita bahwa saya mengambil pekerjaan sebagai LS di Myanmar, sempat muncul kegalauan," tulis Arya Daru dalam catatannya dikutip, Minggu (13/7/2025).
"Kebetulan Pita lagi hamil muda. Dari informasi yang dikasih Pak Totok, fasilitas kesehatan di Myanmar tidak melampaui di Indonesia," sambung Arya.
Kebimbangan Arya Daru memenuhi kewajibannya terbang ke Myanmar semakin besar, namun ia wajib berpisah dari Pita.
Pita pun harus tinggal di rumah mertuanya di Yogyakarta selama Arya bertugas di Myanmar.
Pada 6 Juni 2011, Arya berangkat ke Yangon untuk pertama kali menjalani tugasnya sebagai pegawai kontrak di Kedubes RI.
"Meninggalkan istri saya yang tengah hamil di Jogja bersama mertua saya. Ini merupakan keputusan yang cukup berat, namun harus dijalankan," jelas diplomat muda Kemlu RI tersebut.
Alih-alih pekerjaannya sangat berat di Myanmar, Arya Daru mengatakan tugasnya sangat sederhana dan simple.
Arya Daru bersyukur sebagai lulusan S1 Ilmu Politik prodi Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2009, ia bahagia menjalani pekerjaannya.
"Dalam bekerja, walaupun lulusan S1 dari perguruan tinggi ternama, sebagai LS kita harus menurunkan ekspektasi. Pekerjaan sebagai LS tidaklah glamor," paparnya.
Mulanya, ia memprediksi ekspektasi sebagai LS sangat berat, tetapi terbantahkan ketika sudah menjajaki tugasnya.
"Seperti sekadar fotokopi, mengantarkan dokumen, dan kliping koran," sambungnya dalam tulisannya.
Finansial Arya juga tidak terganggu selama 2,5 tahun bekerja di lingkungan Kedubes RI di Yangon, Myanmar.
Ia sangat beruntung tidak perlu bayar kamar kos, ia pada saat itu tinggal di tempat milik KBRI Yangon.
"Kita hanya diminta membayar listrik saja sehingga bisa dibilang gaji saya cukup utuh," katanya.
Menariknya, uang lembur menjadi modal bagi Arya memenuhi kebutuhan sehari-harinya, bahkan bisa membeli mobil dan home theater.
Ia menambahkan, kala itu juga sampai punya telepon genggam yang modern dan istimewa hingga membeli tanah di Yogyakarta dari hasil tabungannya.
Di balik kebahagiaannya, kehamilan Pita mengalami komplikasi ketika melahirkan anak pertamanya di rumah sakit pada 19 Oktober 2011.
Arya ingin terbang ke Yogyakarta, namun Dubes RI setempat tidak langsung memberikan izin karena harus menjalani satu tugas penting.
"Saya ditugaskan untuk mendokumentasikan kunjungan Bapak Marty sehingga saya baru dapat pulang satu minggu setelah kelahiran anak pertama saya yang diberi nama Althea Alina Pangayunan," jelasnya.
Penyesalan Arya semakin mendalam, ia tidak bisa menggendong Althea di saat keluar dari rahim sang istri dengan kondisi prematur.
Namun demikian, sang istri tetap menunjukkan kondisi anak pertamanya lewat BlackBerry Messenger (BBM) dan video call kepada Arya.
Terkini, kasus kematian Arya Daru Pangayunan disorot sejak ditemukan dengan wajah terbungkus lakban di kamar kos.
- Istimewa
Diplomat berusia 39 tahun itu ditemukan tewas di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Berdasarkan video CCTV yang viral, Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi menyampaikan penjaga kos sempat lihat korban masih makan malam.
Rezha menyebutkan pada pukul 22.00 hingga 22.30 WIB, Arya Daru Pangayunan masih sempat menyapa penjaga kos.
Dalam rekaman CCTV, pria berpakaian kemeja garis putih biru yang disebut penjaga kos langsung mencongkel jendela kamar kos akibat korban tak merespon.
Ketika kamar kos terbuka, penjaga terkejut melihat pemandangan korban dalam kondisi tewas terbungkus lakban di bagian wajahnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengatakan pihak Kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut selama seminggu ke depan.
(hap)
Load more