Ketika Luka Pengkhianatan Membalut Cinta dalam Balutan Spiritualitas dalam Film: La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka…
- Ist
OST “Segalanya”: Lagu yang Menggema dari Luka Alina
Di balik setiap cerita emosional, musik bisa menjadi jembatan yang menguatkan makna.
Lagu “Segalanya” yang menjadi OST film ini sukses menangkap nuansa pedih dan kegetiran yang dialami Alina.
Dengan aransemen dari Andi Rianto dan lirik oleh Ria Leimena, lagu ini tak hanya menyentuh, tapi juga kuat secara sinematik.
Marshanda pun mengaku merasa sangat diberkati bisa menyanyikan lagu ini setelah cukup lama vakum dari dunia tarik suara.
Lirik favoritnya, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya,” dianggap mewakili seluruh penderitaan tokoh yang diperankannya.
Produser Manoj Punjabi juga menambahkan bahwa menciptakan lagu yang cocok untuk film tidak mudah.
Kilas Balik “La Tahzan”
Bagi sebagian penonton, judul "La Tahzan" mungkin terdengar familiar. Tak bisa dilepaskan dari popularitas buku best-seller berjudul La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni, frasa ini telah menjadi simbol spiritualitas dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan.
Meski film ini tak langsung mengadaptasi isi buku tersebut, nuansa dan nilai yang ditawarkan sejalan: ketabahan, pengampunan, dan harapan di tengah kegelapan.
Film ini juga menjadi kelanjutan tren drama spiritual yang belakangan kembali menggeliat di layar lebar Indonesia.
Sebelumnya, film seperti Pengin Hijrah dengan latar Uzbekistan juga mencoba menggabungkan elemen cinta dan pencarian jati diri dalam kemasan yang religius.
"La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka…" menambahkan lapisan baru lewat realita sosial: rumah tangga yang tampak sempurna di luar, bisa menyimpan badai di dalam. (udn)
Load more