Sambil 'Berlinang Air Mata' Ko Hee-jin Ungkap Perasaannya Pada Megawati Hangestri: Di Mata Saya Mega Begitu Emosional, Itulah Mengapa Kami Saling....
- Red Sparks / KOVO
tvOnenews.com - Kepindahan Megawati Hangestri Pertiwi dari Red Sparks ke klub lokal Gresik Petrokimia meninggalkan jejak emosional mendalam, khususnya bagi pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin.
Momen mengharukan itu terjadi di bandara saat Megawati kembali ke Indonesia, di mana Ko Hee-jin tertangkap kamera menangis tersedu-sedu sambil memeluk sang pemain.
Tangisan tersebut bukan sekadar bentuk perpisahan biasa, melainkan refleksi dari ikatan kuat yang terjalin selama dua musim kebersamaan mereka.
Ko Hee-jin yang telah melatih Red Sparks selama tiga musim mengakui bahwa dirinya sangat terharu melepas Megawati, sosok pemain yang ia rekrut langsung dan dampaknya terasa besar di dalam tim.
“Kalau ditanya soal perasaan, semua sejak pertama bertemu Mega hingga pertandingan final muncul di mata saya. Saya begitu emosional. Itulah mengapa kami saling menyayangi,” ungkapnya seperti dikutip dari Media Korea, The Joong Ang.
Kedekatan emosional antara Ko Hee-jin dan Megawati bukanlah sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Selama dua musim, keduanya membangun hubungan profesional yang solid sekaligus penuh kehangatan di luar lapangan.
Hee-jin dikenal sebagai sosok pelatih yang mendampingi Megawati tidak hanya dalam aspek teknis permainan, tetapi juga memberikan dukungan personal sebagai mentor dan figur yang disegani.
Banyak momen latihan, pertandingan dramatis, hingga diskusi strategis yang membuat hubungan mereka semakin erat.
Keputusan Megawati untuk mundur dari Red Sparks diumumkan hanya dua hari setelah laga final Liga Voli Korea musim 2024/2025 berakhir.
Pemain asal Jember itu memilih pulang ke Indonesia karena alasan keluarga, dan kemudian secara resmi bergabung dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk berlaga di ajang Proliga.
Selama berseragam Red Sparks, Megawati menunjukkan performa gemilang sebagai opposite hitter.
Ia menjadi tulang punggung serangan klub asal Daejeon itu, menyumbangkan banyak poin krusial dalam laga-laga penting.
Berkat kontribusinya, Red Sparks sempat mencapai babak final liga, sebuah pencapaian yang belum diraih dalam beberapa tahun terakhir.
Tak heran jika kepergiannya menyisakan kekosongan emosional dan teknis bagi tim.
“Mega bukan hanya pemain asing. Dia adalah keluarga bagi kami,” ungkap salah satu staf Red Sparks, menggarisbawahi betapa besarnya pengaruh Megawati selama memperkuat tim.
Ia dikenal bukan hanya karena performanya di lapangan, tetapi juga karena sikap rendah hati, kerja keras, dan kemampuannya menjalin hubungan baik dengan rekan satu tim maupun ofisial.
Kini, Megawati sudah kembali ke tanah air dan resmi menjadi bagian dari Gresik Petrokimia. Namun, ia belum dijadwalkan langsung bermain dalam waktu dekat.
Tim pelatih Petrokimia menyatakan bahwa mereka tidak akan terburu-buru memainkan Megawati di ajang final four Proliga.
"Kami akan melihat kondisi fisik dan kebugaran Mega terlebih dahulu. Tidak akan dipaksakan," ujar salah satu perwakilan tim.
Meski begitu, kehadiran Megawati di tubuh Petrokimia tentu membawa semangat baru, tidak hanya bagi tim, tetapi juga bagi para penggemar bola voli Indonesia.
Megawati yang sempat mencuri perhatian publik Korea dengan julukan “Megatron” kini diharapkan bisa membawa angin segar dan motivasi tinggi bagi klub lokal yang tengah bersaing di fase krusial kompetisi nasional.
Sementara itu, bagi Ko Hee-jin, Megawati bukan sekadar mantan pemain. Ia adalah bagian dari perjalanan emosional dan profesional selama dua musim terakhir.
“Semua kenangan itu tak akan saya lupakan. Mega selalu punya tempat istimewa di hati saya,” tutup Hee-jin penuh haru. (udn)
Load more