Agam Rinjani Ungkap Pernah Hidup Mewah Habiskan Ratusan Juta dari Pendapatan Porter Gunung Rinjani: Jangan Pandang...
- Kolase tangkapan layar YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo & Instagram/@agam_rinjani
tvOnenews.com - Agam Rinjani mengungkapkan pernah merasakan hidup mewah dan mendadak jadi orang kaya dari hasil pendapatan porter Gunung Rinjani.
Agam Rinjani menjadi sorotan warga Indonesia dan Brasil sejak sukses mengangkut jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani.
Pada 25 Juni 2025, Agam Rinjani menemukan jasad Juliana Marins dalam kondisi meninggal dunia di jurang Gunung Rinjani kedalaman 600 meter.
Belakangan ini, Agam Rinjani menceritakan perjuangan dirinya evakuasi jasad Juliana Marins di Gunung Rinjani tidak mudah.
Agam mengaku tim SAR gabungan di flying camp dan tim rescue di jurang menerjang cuaca buruk hingga menghadapi bebatuan yang jatuh dari tebing.
- Instagram @agam_rinjani
Walaupun berhasil evakuasi jenazah korban, Agam Rinjani menyesal dirinya telat gabung sehingga nyawa Juliana Marins tidak selamat.
"Saya waktu itu berada di Jakarta. Mungkin kalau di sana, Juliana masih selamat," kata Agam Rinjani dikutip tvOnenews.com dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (3/7/2025).
Namun, penyesalan Agam Rinjani tidak berlarut-larut, ia senang jenazah Juliana Marins bisa dibawa turun ke bawah Gunung Rinjani.
Di balik kesuksesannya mengevakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani menceritakan perjalanan hidupnya sebagai porter gunung.
Dalam podcast YouTube Deddy Sumargo, Agam yang terlihat sederhana ternyata pernah menjadi orang kaya.
Alih-alih bahagia, pria bernama asli Abdul Haris Agam itu mengaku tidak senang hidup bergelimpangan harta.
Pria kelahiran asal Makassar itu mengatakan, ada harapan menjadi orang kaya, namun minimal cukup 10 hari.
"Jadi pernah di Rinjani aku niat jadi orang kaya 10 hari, Alhamdulilah terpenuhi," kata Agam dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo.
Bukan tanpa alasan, Agam Rinjani sudah menjajaki kariernya di Gunung Rinjani pada 2015 setelah meninggalkan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Agam mengaku awalnya sebagai relawan, namun kini ia sudah menangani guide operator di Gunung Rinjani.
Ketika ada pendaki, tugas Agam mendata mereka mulai dari perlengkapan hingga data diri para pendaki.
Berkat perannya, insiden pendaki terperosok dan meninggal dunia di Gunung Rinjani sudah jarang dan semakin berkurang.
Namun, Agam juga menjadi porter profesional di Gunung Rinjani sebagai sumber pendapatan sehari-harinya.
"Saya dapat tamu banyak, hampir setiap Minggu uangnya aku tabung, hasil total uang lumayan, aku orang gembel dapat Rp367 juta," terang dia.
Ia tidak bisa mengelak kehidupannya sederhana, namun bersyukur pekerjaannya membuat rezeki selalu lancar.
Agam pun ingin berfoya-foya menghabiskan uang tersebut dan pilih menginap di Hotel Mulia, Bali sebagai tempat liburannya.
Menariknya lagi, ia menyewa hotel tersebut selama 10 hari dan harus membayar Rp24 juta dalam satu malam.
Usut punya usut, Agam sempat diusir pihak security hotel, padahal ia sewa penginapan sampai puluhan juta rupiah.
"Soalnya celanaku sobek-sobek sama motorku moto gembel juga. Satpam bilang jangan parkir di situ. Saya tanya 'kenapa pak? Saya mau masuk' Dia sebut 'Nggak boleh, itu buat mobil'," cerita dia.
Ia menuturkan sebenarnya satpam tidak sepenuhnya salah lantaran dirinya sudah salah tempat parkir.
Namun, ia menyayangkan pihak security hanya pandang dari penampilan, padahal status dirinya kala itu sebagai tamu hotel.
"Jangan pandang seseorang secara fisik, padahal saya tamunya. Akhirnya saya nginap di situ," tegasnya.
Kemudian, Agam menggeser ceritanya setelah menginap di hotel. Ia tidak sekadar liburan, tetapi juga bekerja di Bali.
Dengan kelakarnya, Agam mengatakan dirinya menyewa mobil mewah untuk berangkat kerja.
"Aku pinjam mobil Ferarri, aku bayar sewa teman yang urus berapa ratus sehari saya nggak tahu. Saya sampai dikira bos dari Jepang," katanya.
Ia melanjutkan pihak penyewa sempat menduga kalau pria asal Makassar tersebut punya perusahaan besar.
"Nggak, aku gembel, aku bilang porter, tukang pikul di Gunung Rinjani. Dia bilang "bohong, pasti kamu punya hotel', mana bohong orang aku numpang tidur," jelasnya.
Ia menegaskan kalau dirinya tinggal di lingkungan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGN).
Selepas itu, ia mengatakan uang ratusan juta dari pendapatan porter hanya tersisa Rp150 ribu.
Beruntungnya, ia selalu dapat tamu dan kembali bertugas sebagai tour guide Gunung Rinjani.
"Ada tamu tiga hari, aku suruh DP itu dapat 400 juta, tapi besoknya Rinjani meletus (2017) akhirnya ditutup, jadi gembel saya," tukasnya.
Di balik kisah tersebut, Agam Rinjani mengaku kehidupan sederhana lebih bahagia walaupun rezekinya sering moncer.
(hap)
Load more