World of Coffee 2025 di Jakarta: Semarak Hari Ke-2 Perayaan Kopi Dunia di Tanah Nusantara
- Ist
tvOnenews.com - Jakarta menjadi saksi momen bersejarah saat World of Coffee (WOC) 2025 digelar untuk pertama kalinya di Asia Tenggara.
Ajang bergengsi yang digelar pada Maret 2025 ini tak hanya menghadirkan pelaku industri kopi dari seluruh dunia.
Tetapi juga menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk menunjukkan peran sentralnya dalam ekosistem kopi global.
Terkenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, Indonesia memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan lebih dari sekadar rasa kopi, budaya, identitas, dan keragaman pun turut dibawa dalam tiap cangkir yang disajikan.
Salah satu hal menarik dalam gelaran hari kedua WOC Jakarta 2025 adalah berbagai aktivitas budaya yang disajikan di beberapa booth.
Di antara deretan instalasi yang ramai dikunjungi, Roemah Koffie menyuguhkan nuansa lokal yang kuat, menggabungkan kekayaan rasa kopi Nusantara dengan pengalaman budaya yang mendalam.
Di sinilah pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan musik tradisional Toba, lengkap dengan alat musik khas seperti Taganing, Hasapi, Suling, Sarune, dan Gong.
Lantunan ritmis musik Batak yang mengalun di tengah hiruk pikuk pameran berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung mancanegara.
Suara Taganing yang menggelegar dipadu tiupan Suling dan Sarune memberikan atmosfer khas upacara adat Toba.
Tak sedikit pengunjung internasional yang berhenti sejenak, merekam suasana, bahkan berdialog langsung dengan musisi lokal untuk mengenal lebih jauh latar budaya pertunjukan tersebut.
Keterlibatan budaya lokal seperti ini menegaskan bahwa kopi Indonesia tidak hanya dilihat dari sisi komoditas.
Akan tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan panjang sejarah dan tradisi. WOC Jakarta 2025 menjadi panggung untuk memperkuat narasi tersebut, dan Indonesia mampu mengartikulasikannya dengan sangat baik.
Di sisi lain, acara ini juga menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan generasi muda di industri kopi.
Salah satu inisiatif yang muncul adalah pemberian beasiswa untuk mahasiswa dari jurusan Hospitality dan Pariwisata oleh Roemah Koffie Academy.
- Ist
Program ini ditujukan bagi mahasiswa dari universitas seperti Universitas Bunda Mulia, Prasetiya Mulya, Matana, dan Pradita.
Melalui program beasiswa ini, para peserta akan digembleng menjadi profesional di bidang kopi, baik sebagai barista, roaster, hingga coffee quality controller.
Tak hanya dibekali pengetahuan teknis, mereka juga mendapat pelatihan karakter dan etika kerja yang relevan dengan industri global saat ini.
Dengan keterlibatan mentor bersertifikat dan praktisi berpengalaman, program ini dirancang sebagai jembatan antara pendidikan dan dunia kerja nyata, termasuk keterlibatan langsung dalam event skala internasional seperti WOC.
Salah satu instalasi paling menyita perhatian pengunjung adalah immersive experience di dalam "Giant Koffie Tins", sebuah ruang imersif yang merepresentasikan suasana kebun kopi di Sumatra Utara.
Para pengunjung seolah diajak merasakan jatuhnya biji kopi, aroma tanah, dan kehadiran visual kain adat yang beterbangan, membentuk pengalaman multisensori yang mendalam.
Instalasi ini bukan sekadar wahana, tapi medium narasi visual tentang asal-usul kopi Nusantara yang mengikat rasa dengan sejarah.
Tak ketinggalan, dalam ajang WOC ini juga diluncurkan inovasi produk kopi dalam kemasan kaleng yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk karya seni.
Dengan nama-nama seperti Rambadia, Anak Daro, dan Tondiku, produk ini membawa nuansa daerah dalam wujud rasa dan visual.
Meski dijual secara bundling, produk ini lebih dari sekadar kopi, namun menjadi karya kolektibel yang menyimpan cerita lokal.
Dengan menjadi tuan rumah World of Coffee 2025, Indonesia telah menunjukkan bahwa kopi bukan hanya tentang industri, melainkan juga tentang identitas.
Dari pertunjukan budaya, edukasi profesional, hingga inovasi produk, WOC Jakarta tahun ini membuktikan bahwa Indonesia layak mendapat tempat istimewa dalam percaturan kopi dunia.
Sebuah perayaan yang bukan hanya mengepul lewat aroma kopi, tapi juga mengakar dalam budaya dan masa depan industri. (udn)
Load more