Dari dalam Penjara, John Kei Diam-diam Kirimkan Surat untuk Pendeta Gilbert Lumoindong, saat Dibuka Ternyata Isinya…
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Dari dalam Penjara, John Kei Diam-diam Kirimkan Surat untuk Pendeta Gilbert Lumoindong, saat Dibuka Ternyata Isinya …
Nama John Kei, kembali mencuat ke publik bukan karena kasus kriminal, melainkan karena sepucuk surat yang ia kirimkan dari dalam penjara.
Ditujukan secara pribadi kepada Pendeta Gilbert Lumoindong, surat tersebut kemudian dibacakan oleh sang pendeta dalam video YouTube berjudul SEPUCUK SURAT JOHN KEI DARI DALAM PENJARA.
![]()
Mantan preman legendaris, John Refra alias John Kei saat melakukan wawancara dengan Andy F Noya di Lapas Nusakambangan. (Sumber: Capture YouTube/Andy F Noya)
John Kei sebelumnya ditangkap pada 22 Juni 2020 karena kasus penyerangan terhadap kerabatnya sendiri, Nus Kei, yang terkait konflik internal keluarga mengenai tanah dan uang.
Namun di balik jeruji besi, sosok John Kei tampaknya telah mengalami perubahan besar.
Dalam surat yang dibacakan dengan izin dari keluarga John Kei, isi surat tersebut penuh dengan penyesalan, pengharapan, dan pertobatan mendalam kepada Tuhan.
Berikut isi lengkap surat John Kei:
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku (Filipi 4:13). Tuhan Yesus sungguh baik dan teramat baik. Saya akan bertahan dan tetap berdiri di tengah badai, karena Yesus selalu menopang saya dengan kekuatan yang Tuhan berikan kepada saya."
"Kembali rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan atas tuntunan, penyertaan, dan lindungan bagi saya dan keluarga. Sampai saat ini saya tetap sehat, dan saya percaya tidak memiliki kehebatan apa pun, melainkan Tuhanlah yang setia menolong dan menghibur saya."
"Saya, John Refra atau yang dikenal sebagai John Kei, ingin membagikan kejujuran hidup saya. Saya bukan orang pendendam, tidak membenci siapa pun, dan tak ingin bermusuhan dengan siapa pun. Kehidupan saya memang pernah gelap dan sering dimenangkan oleh iblis, namun saya terus mencari terang."
"Saya tak pernah mau menyerah pada keadaan. Walau seribu kali jatuh, saya akan tetap bangkit. Saya percaya Tuhan, bahwa seluruh hidup saya berada di tangan-Nya. Kejujuran adalah nilai yang saya tanamkan dalam hidup saya, dan saya percaya Tuhan menyukai orang yang jujur, seperti tertulis dalam Lukas 16:1–13."
"Orang yang tidak jujur tidak akan berkenan di hadapan Allah. Karena itu saya ingin hidup dalam buah-buah Roh Kudus, dengan roh yang penurut. Pertobatan saya adalah urusan saya dan Tuhan, tapi saya berharap itu juga menjadi kesaksian bagi banyak orang."
"Saya ingin terus menanamkan kebaikan, tetap berpegang pada Firman Tuhan. Hari-hari ini tidak mudah, tapi saya berusaha hidup sesuai kehendak Tuhan. Walau hidup saya sekarang di titik terendah, saya tetap bersukacita karena percaya Tuhan punya rencana indah."
"Saya memohon doa dari Pendeta Gilbert dan saudara seiman. Doakan agar Tuhan menjaga dan menuntun saya, memberikan saya roh kejujuran, memberi tempat yang nyaman untuk masa depan bersama keluarga saya, dan agar saya tetap kuat dalam iman dan setia sampai akhir."
"Dari saya, John Refra – John Kei. Haleluya."
![]()
Pendeta Gilbert Lumoindong bacakan surat John Kei. (Sumber: YouTube Gilbert Lumoindong)
Setelah membacakan isi surat tersebut, Pendeta Gilbert Lumoindong menanggapi dengan penuh haru.
"Sungguh-sungguh mau meninggalkan hidup lamanya, dan betul ini tidak mudah," ujarnya.
Surat ini menunjukkan sisi lain dari John Kei yang jarang terlihat publik yaitu seorang pria yang tengah berjuang secara spiritual, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan, dan berharap bisa membangun kembali hidupnya dengan kejujuran dan kasih ilahi.
Apakah ini pertanda bahwa John Kei benar-benar bertobat dan akan menjalani hidup baru yang lebih rohani ke depannya? Hanya waktu dan tindakan yang bisa menjawabnya.
Yang jelas, surat tersebut memberikan gambaran bahwa di balik masa lalu kelamnya, ada harapan baru yang sedang ia perjuangkan dari balik jeruji besi.
(anf)
Load more