Orang Kepercayaan Red Sparks Pernah Bongkar Sifat Asli Megawati Hangestri Selama di Korea: Melihatnya…
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi, namanya dikenal saat membela klub Korea Selatan Daejeon CheongKwanJang Red Sparks, kini kembali jadi perbincangan publik.
Bukan hanya karena permainannya yang apik di V League 2024/2025, tapi juga karena sifat aslinya selama berada di Korea yang belum banyak diketahui publik.
Hal ini dibongkar langsung oleh Solmangat atau Kim Yoon-sol, seorang mantan penerjemah Red Sparks yang sempat menjadi orang kepercayaan Megawati selama satu musim penuh tahun 2023/2024.
Dalam wawancaranya, Solmangat mengungkap sejumlah fakta menarik mengenai kepribadian sang opposite asal Indonesia itu di balik layar.
Solmangat dikenal luas oleh penggemar voli Korea dan Indonesia karena perannya sebagai penerjemah selama Megawati bergabung dengan Red Sparks.
Ia berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara Mega dan tim pelatih serta rekan-rekan setimnya.
Salah satu hal yang sangat disoroti Solmangat adalah kemampuan Megawati untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“Dia beradaptasi dengan cepat, dia belajar dan beradaptasi dengan budaya Korea,” ujar Solmangat dalam salah satu wawancaranya.
Tidak hanya itu, Solmangat juga menyebutkan bahwa Megawati menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap budaya Korea.
Hal ini ditunjukkan dengan kesediaannya untuk mempelajari bahasa Korea meskipun hanya dari kalimat-kalimat sederhana.
“Saya pikir Megawati mudah bergaul setelah melihatnya berkomunikasi dengan para pemain dalam bahasa Korea yang sederhana,” ucap Solmangat.
Menurutnya, hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan oleh pemain asing.
Banyak pemain internasional lainnya yang datang ke Korea dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi, baik dari sisi budaya, gaya bermain, maupun bahasa.
Namun Megawati menunjukkan bahwa ia bukan hanya pemain hebat di lapangan, tapi juga pribadi yang rendah hati dan mau belajar.
Solmangat juga mengakui bahwa peran penerjemah seperti dirinya tidak sesederhana yang banyak orang pikirkan.
“Saya pikir saya hanya akan menerjemahkan saja, tapi ternyata setelah bergabung saya tidak tahu variabel apa yang akan muncul sehingga saya harus fokus,” katanya.
Ia merasa bahwa menjadi bagian dari tim seperti Red Sparks bukan hanya soal menerjemahkan bahasa, tapi juga memahami dinamika tim, emosi para pemain, dan strategi pelatih.
Load more