Megawati Hangestri dan KOVO Memanas? Megatron Akhirnya Blak-blakan Bilang kalau Dia…
- KOVO
tvOnenews.com - Hubungan antara Megawati Hangestri Pertiwi dengan federasi voli Korea Selatan KOVO (Korea Volleyball Federation), tengah menjadi sorotan publik.
Ini bermula dari hasil mengejutkan di penghujung Liga Voli Korea Selatan 2024-2025 dan respons Megawati di media sosial.
Megawati yang dikenal dengan julukan Megatron secara mengejutkan tidak masuk dalam daftar Best 7 meski tampil konsisten dan cemerlang sepanjang musim.
Tim yang diperkuat Megawati, Daejeon JungKwanJang Red Sparks harus puas sebagai runner-up usai kalah tipis dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders dalam laga final dramatis yang berlangsung lima pertandingan.
Skor agregat 2-3 menjadi penentu kegagalan Red Sparks untuk mengangkat trofi juara musim ini.
Meski begitu, performa Megawati tetap menuai pujian dari para pengamat dan pecinta bola voli, baik dari Indonesia maupun internasional.
Megawati mencatatkan 1.020 poin selama musim kompetisi.
Sebuah capaian luar biasa untuk seorang pemain asing yang tampil di liga kompetitif seperti Korea Selatan.
Ia bahkan menjadi pemain asing pertama dari Asia Tenggara yang mampu membawa tim Korea lolos ke final dua musim berturut-turut.
Namun pencapaian itu seolah tak cukup untuk mendapat apresiasi dari pihak penyelenggara.
Tidak hanya gagal meraih trofi bersama timnya, Megawati juga tak mendapat satu pun penghargaan individu dari KOVO.
Hal ini memicu reaksi keras dari para fans dan netizen di media sosial, yang menilai KOVO bersikap tidak adil terhadap pemain luar Asia Timur.
Kekecewaan Megawati pun seolah tak bisa ditutupi lagi.
Lewat akun TikTok pribadinya, Megatron menuliskan sebuah kalimat yang menyiratkan kekecewaan mendalam.
“Udah effort tapi nggak dihargai, jadi jual mahal aja sekalipun datang ke rumah,” tulis Megawati.
Unggahan tersebut langsung viral dan mendapat ribuan komentar dari warganet.
Banyak yang menduga bahwa unggahan Megawati tersebut ditujukan kepada federasi KOVO yang dianggap tidak memberikan penghargaan layak kepada sang bintang lapangan.
Beberapa komentar netizen turut memperkuat narasi bahwa Megawati merasa tidak dihargai oleh sistem penilaian dan kebijakan federasi voli Korea.
“Keknya mereka emang gak banget ke Asia Tenggara, cuma pro ke asing doang. Padahal Mega udah seeffort itu. Keputusan yg betul, Meg, ga lanjut. KOVO cuma manfaatin ketenaranmu," komentar netizen.
Komentar lain juga menyebut bahwa Megawati hanya dijadikan alat promosi voli Korea.
"KOVO hanya mau jadikan Mega alat promosi voli Korea. Effort sebesar itu, gajinya sama kayak pemain asing biasa, bahkan gak dikasih fasilitas seperti pemain bintang," kata yang lain.
Sementara netizen lain menyoroti sikap federasi yang dianggap tidak profesional dalam menghargai kontribusi pemain luar Asia Timur.
“Wkwkwk bener kan feeling gw, KOVO ga bakal ngasih satu pun penghargaan karena Mega ga perpanjang. Gw kira cuma Konoha doang federasinya yg ancur," kata netizen.
Kabar bahwa Megawati menolak perpanjangan kontrak juga dikaitkan bahwa hubungan antara dirinya dan KOVO sedang tidak harmonis.
Meskipun Red Sparks secara terbuka menyatakan ingin mempertahankannya untuk musim berikutnya, keputusan Megawati untuk mundur dinilai sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang ia rasakan.
Kini Megawati Hangestri disebut-sebut tengah mempertimbangkan beberapa tawaran dari liga voli luar negeri lainnya. Spekulasi berkembang bahwa ia bisa saja hijrah ke ASEAN.
Dengan segala pencapaiannya selama dua musim di Korea Selatan, Megawati tetap mendapat tempat spesial di hati para penggemarnya.
Banyak yang berharap sang Megatron bisa terus bersinar di liga manapun yang ia pilih selanjutnya. (adk)
Load more