"Dulunya tidak ada keturunan atau pikiran jadi pedagang. Sehari-hari pekerjaan saya jaring ikan di kali," ujarnya mengenang masa lalu.
Kini, Mukhdori sudah memiliki empat warung sate kambing. Lokasinya hanya di sekitaran tempat tinggalnya, Karanglewas. Hampir semuanya, kini dikelola oleh anak-anaknya.
Dalam sehari, Mukhdori rata-rata memotong enam ekor kambing.
"Kalau kambing sudah ada langganan yang memasok. Sama saja, semua warung sate memakai kambing muda," ujarnya.
Kini, warung satenya memiliki banyak varian menu. Mulai dari gulai hingga sop kambing tersedia. Bahkan, untuk yang kurang suka daging kambing, ada tersedia sate ayam. Pun harganya sangat terjangkau.
"Gimana ya, kalau sudah mencicip sekali, tak ada alasan untuk tak kembali," ujar Aji, warga Purwokerto pelanggan Sate Dori.
Selain jualan di empat warungnya, Mukhdori juga melayani hidangan untuk hajatan, atau acara lain khusus menyajikan olahan daging kambing.(Sonik Jatmiko/Buz)
Load more