Wenny Myzon Makin Terpojok? Psikolog dr Lita Gading Beri Ultimatum Eks Karyawati PT Timah Itu: Kalau Tidak Minta Maaf...

tvOnenews.com - Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon, mantan karyawati PT Timah yang sempat viral, mendapatkan ultimatum dari psikolog dr Lita Gading. 

Wenny Myzon menjadi perbincangan hangat di media sosial usai dinilai menghina karyawan honorer yang pakai BPJS.

Dalam konten video yang diunggahnya di media sosial, Wenny memparodikan bagaimana antrian pasien BPJS ketika di rumah sakit.

Sumber :

• Tangkapan layar

Perilaku tak terpuji Wenny mendapat kecaman keras dari warganet.

Setelah videonya viral, PT Timah Tbk memutuskan untuk memecat Wenny Myzon.

Namun, tampaknya Wenny tak terlalu ambil pusing meski dipecat dari pekerjaannya.

Ia membuat konten lain yang dinilai bersikap arogan.

Tingkah tengil Wenny Myzon itu juga mendapat sorotan dari seorang psikolog yang aktif di media sosial, dr Lita Gading.

Bahkan, dr Lita Gading memberikan ultimatum kepada Wenny Myzon untuk segera meminta maaf dalam waktu 1x24 jam.

Sumber :

• kolase tim tvOnenews

"Mana Wenny mantan karyawan PT Timah itu yang slengekan, dalam 1x24 jam kalau kamu tidak minta maaf, kita lihat saja nanti," ucap dr Lita Gading di Instagram pribadinya.

"Kamu salah orang. Paham kamu!" lanjutnya.

Sebelumnya, dr Lita Gading mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan Wenny Myzon kepada salah satu pejabat tinggi PT Timah dan mendapatkan respons yang positif.

"Ini adalah karyawan PT Timah guys yang sombong, dia melecehkan orang-orang yang pakai BPJS," ujar dr Lita Gading.

"Tapi terima kasih ya bapak, salah satu pimpinan yang sudah saya adukan hal ini. Sudah direspons dengan baik. Salah satu petinggi PT Timah, saya kirim video itu dan sekarang sudah dipecat, terima kasih pak," imbuhnya.

Dr Lita juga menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan konsekuensi bagi seorang karyawan BUMN yang tidak beretika.

Sumber :

• Kolase Tim tvOnenews

Alih-alih takut, Wenny justru memposting ulang video dr Lita Gading dengan menambahkan caption sindiran.