Ia menambahkan bahwa yang seharusnya menjadi prioritas adalah menjaga harkat dan martabat manusia.
Menurutnya, menghormati sesama jauh lebih penting dibandingkan sekadar memberikan bantuan materi.
"Yang wajib itu menjaga harkat martabat sesama manusia, bukan mborong dagangan," sambungnya.
Ia secara tidak langsung mempertanyakan legitimasi keulamaan Miftah yang menurutnya lebih banyak didasarkan pada klaim pribadi daripada proses belajar mendalam dalam dunia agama.
"Susah emang kalo pemuka agama jalur ngaku-ngaku, bukan jalur ngilmu," tulis Inayah.
Ia juga membuat perbandingan tajam yang seolah menunjukkan keprihatinannya terhadap fenomena komersialisasi agama.
Load more