PKS Hormati Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto: Tidak Ada Manusia yang Sempurna
- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf menghormati keputusan pemerintah terkait pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto bertepatan dengan hari pahlawan.
Muzzammil meyakini bahwa gelar tersebut diberikan kepada tokoh-tokoh terbaik yang telah memberikan kontsirbusi bagi negara.
"Pemerintah telah memilih yang terbaik Tentu dengan seleksi yang panjang. Kita hormati mereka," katanya, Senin (10/11).
Muzzammil menilai bahwa pro dan kontrak pemberian gelar tersebut merupakan hal wajar. Sebab, Masing-masing tokoh memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun dibalik itu, keputusan pemerintah dengan memberikan gelar kepada Soeharto dan 9 tokoh lainnya telah mempertimbangkan yang terbaik.
"Sebagai manusia tidak ada manusia yang sempurna, mesti ada kelebihan dan kekurangannya Tetapi pemberikan, pemberian, julukan sebagai pahlawan kepada mereka tentulah karena kontribusinya yang luar biasa kepada bangsa dan negara," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh.
Proses penyerahan gelar Pahlawan Nasional itu diberikan Prabowo kepada perwakilan keluarga di Istanda Kepresiden pada Senin (10/11).
Penganugerahan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Soeharto menerima gelar sebagai pahlawan di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik, atas jasa dan peran menonjolnya sejak masa kemerdekaan.
Selain Soeharto, berikut sembilan tokoh lain yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 2025, di antaranya:
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam).
2. Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan).
3. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik).
4. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam).
5. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata).
6. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi).
7. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam).
8. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata).
9. Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi).
(aha/dpi)
Load more