ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Memangnya Boleh Bikin Acara 17 Agustus Tapi Minta Sumbangan ke Warga? Buya Yahya Bilang Kalau Tidak Boleh Mengambil Hak Orang Kecuali...

Buya Yahya menegaskan bahwa meminta sumbangan untuk acara 17 Agustus itu dibolehkan. Namun segala bentuk pemaksaan meski dengan bahasa yang halus itu termasuk
Sabtu, 3 Agustus 2024 - 23:37 WIB
Memangnya Boleh Bikin Acara 17 Agustus Tapi Minta Sumbangan ke Warga? Buya Yahya Bilang Kalau Tidak Boleh Mengambil Hak Orang Kecuali...
Sumber :
  • Antara / YouTube Al Bahjah TV

tvOnenews.com - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, seringkali masyarakat menginisiasi penggalangan dana untuk mendukung acara atau perlombaan. 

Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini, khususnya menurut Buya Yahya?

Buya Yahya, dalam penjelasannya yang dirangkum dari kanal YouTube Al Bahjah TV, memberikan pandangan yang seimbang terkait iuran 17 Agustus.

Pimpinan pondok pesantren tersebut menekankan pentingnya mengetahui hukum suatu tindakan dalam Islam sebelum melakukannya.

Menurutnya, partisipasi dalam acara-acara bersama yang halal adalah sesuatu yang baik, dengan syarat tidak ada unsur paksaan dalam penggalangan dana tersebut.

"Untuk bisa ikut berpartisipasi dalam acara kebersamaan yang halal adalah hal yang baik," ujar Buya Yahya. 

Namun, ia menekankan bahwa penggalangan dana tersebut harus dilakukan secara sukarela, tanpa adanya paksaan dalam bentuk apapun.

"Tentunya tidak dengan paksaan sebab tidak boleh kita mengambil milik orang dengan paksa kecuali zakat," lanjutnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa segala bentuk pemaksaan, baik secara terang-terangan maupun dengan bahasa yang halus, tidak boleh dilakukan. 

"Orang itu enggak mampu, jangan dipaksa," katanya. 

Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi tanpa ada kewajiban, dan menekankan bahwa dana yang dikumpulkan harus digunakan untuk hal-hal yang baik dan tidak dimurkai oleh Allah. 

"Ayo berpartisipasi biar nanti Agustusan kita enggak kebingungan cari dana  bukan sebuah kewajiban, tidak boleh kita mengambil haknya orang kecuali dengan sukarela," tegas Buya Yahya. 

Selain tak boleh ada paksaan dalam iuran 17 Agustusan, Buya Yahya juga berpesan agar uangnya nanti tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak dimurkai Allah.

Perayaan 17 Agustus dalam Kacamata Islam

Selain membahas iuran, penting juga memahami bagaimana seharusnya momen perayaan 17 Agustus dipandang dari perspektif Islam. 

Para ulama sepakat bahwa perayaan kemerdekaan, termasuk 17 Agustus, diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam. 

Sebagai contoh, Ustaz Abdul Somad, dalam berbagai ceramahnya, menyatakan bahwa perayaan kemerdekaan adalah bentuk syukur atas nikmat Allah berupa kebebasan dan kemerdekaan. 

Kendati demikian, beliau menegaskan bahwa kegiatan tersebut harus diisi dengan hal-hal yang positif dan tidak melanggar ajaran agama, seperti tidak ada kegiatan yang mengandung unsur kemaksiatan atau perjudian.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT