Sosok Hani bin Yahya Assegaf Viral karena Bertato dan Disebut Habib, Bilang Merampok Lebih Afdol daripada Ngemis!
- YouTube
tvOnenews.com - Habib Hani bin Yahya Assegaf tengah menjadi sorotan di media sosial Twitter atau X. Sosoknya jadi perbincangan lantaran penampilannya yang nyentrik.
Disisi lain, latar belakang Hani bin Yahya Assegaf juga cukup kontroversial. Pasalnya, ia dikabarkan sebagai salah satu pendiri LSM zionis Indonesian-Israel Public Affair Comitte/ IIPAC.
Selain itu, Hani bin Yahya Assegaf juga pernah ditangkap Satuan Reserse Polres Jakarta Barat lantaran menjalankan perjudian berkedok yayasan amal bernama Yayasan Azizah Foundation.
Hani bin Yahya Assegaf Sebut Merampok Lebih Afdol daripada Ngemis
Tak cuma itu, isi ceramahnya juga dianggap menyimpang lantaran menyebut Rasulullah SAW membolehkan merampok daripada mengemis.
Mulanya, ia mengisahkan ada sahabat Nabi bernama Abu Jundub yang merupakan seorang perampok.
Saat mengetahui Nabi akan datang, Abu Jundub langsung merapat ke Rasulullah SAW dan menyampaikan keinginannya masuk Islam.
Namun ia menyebut tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai perampok lantaran hanya itu pekerjaan satu-satunya.
Hani bin Yahya lantas menyebut Rasulullah SAW meridhoi pekerjaan Abu Jundub asal bukan mengemis.
“Jangan pernah mengemis, jadi secara langsung Rasulullah meridhoi kerjaan merampoknya, walaupun itu tidak dihalalkan. Namun lebih afdal merampok dibanding mengemis,” kata Hani.
Penampilannya Menuai Kritik
Terkini, pemilik akun @AYB_id mengunggah cuplikan ceramah Hani yang menunjukan dirinya bertato, mengenakan anting, hingga gelang.
Menurut pemilik akun tersebut, penampilan Habib Hani menyalahi sejumlah syariat Islam.
“Habib apaan lagi ini? Kok bisa, di semua tubuhnya menggunakan dan memakai sesuatu yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya,” tulis akun tersebut.
Imbas dari kontroversi tersebut, banyak netizen yang memberikan kritik hingga cibiran.
Dalam salah satu kesempatan, Habib Hani lantas menjelaskan alasannya bertato meski dilarang oleh Allah SWT.
“Kita masing-masing bisa memperbaiki, dengan memperbaiki diri kita akan sibuk. Akan sibuk melihat segala kekotoran, ketercelaan, keburukan, kehinaan yang ada dalam diri kita sampai kita lupa ngurusin orang,” kata Habib Hani.
Menurutnya, hampir setiap hari ia mendapat pertanyaan soal tato hingga anting yang dikenakan.
Load more