Bolak-balik Lolos dari Maut, Mantan Preman Legendaris Hercules Ngaku Punya ‘Utang Nyawa’ kepada Prabowo Subianto, Kenapa?
- Kolase tvOnenews.com/ Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
tvOnenews.com - Belakangan ini nama mantan preman yang cukup populer, yaitu Hercules kembali menjadi pembicaraan publik setelah ia mendapat tantangan dari Jawara Garut.
Hercules merupakan pria asal Timor Leste cukup ditakuti oleh banyak orang lantaran pernah membangun dinasti preman di Tanah Abang sekitar pada tahun 1980an.
Pria dengan nama asli Rosario de Marshall atau kerap disapa Hercules ini pernah berjaya bersama kelompoknya di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara hingga tahun 1996.
Namun, masa kejayaan itu harus berakhir setelah terjadinya perebutan kekuasaan oleh kelompok Jawara Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing.
Meski dirinya pernah ditakuti sebagai Preman Legendaris, ternyata nama Hercules kerap dikaitkan oleh Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Seperti apa kisah kedekatan Hercules dengan Prabowo Subianto hingga ia mengaku punya ‘Utang Nyawa’ dengan sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia ini?
Simak informasinya berikut ini.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, mantan preman Tanah Abang ini mengaku memiliki utang nyawa kepada Prabowo Subianto. Kenapa?
Kisahnya bermula saat dirinya belum hijrah ke Jakarta, Hercules bergabung dalam sebuah operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, kini menjadi sebuah negara sendiri bernama Timor Leste.
![]()
Hercules. (Kolase tvOnenews)
Saat itu, Hercules menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) yang bertugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum menjadi bagian dari militer, Hercules hanyalah seorang yatim piatu. Dirinya kehilangan kedua orangtuanya saat peristiwa pengeboman di wilayah Ainaro di tahun 1978.
Kedekatannya dengan Prabowo Subianto terjadi di Timor Timur, saat itu Prabowo menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Bahkan, Hercules pernah mengatakan hanya Prabowo yang dapat menyerangnya tanpa harus mengangkat tangan untuk membalasnya.
Suatu ketika, saat penugasannya mengirimkan logistik untuk tentara, Hercules mengalami insiden kecelakaan helikopter.
Tangan kanan dan matanya terluka parah, hingga dirinya harus dilarikan ke Jakarta untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Sayangnya, tangan kanan Hercules tidak dapat diselamatkan dan harus diamputasi. Merasa tak tahan dengan perawatan di rumah sakit, ia memutuskan untuk kabur dari rumah sakit.
Load more