Reputasi John Kei di dunia kriminal bukan kaleng-kaleng, dirinya tergolong sebagai preman yang urusan kriminal kelas berat.
Bahkan kebanyakan orang justru cenderung menghindari berurusan dengan John Refra alias John Kei.
Saking dianggap menakutkan, John Kei sang preman itu pun dijuluki sebagai The Godfather.
Meski begitu, saat di Lapas Nusakambangan, ada yang menarik terlihat dari sosok John Kei saat itu.
Sang preman, John Kei yang menakutkan dan dikenal kejam telah berubah menjadi sosok yang cukup lebih baik setelah mendekam di penjara Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam wawancara bersama Andy F Noya pada acara Kick Andy, John Kei memberikan kesaksian tentang perjalanan hidupnya selama di mendekam di penjara Nusakambangan.
Pria kelahiran 10 September 1969 lahir asal pulau Kei, Ambon, Maluku Tenggara itu mengatakan kepada Andy F Noya bahwa masa kecilnya dilalui dengan kemiskinan.
"Saya lahir dari keluarga yang merupakan petani, bapak saya petani, ibu saya petani, miskin. Masa kecil saya setiap pulang sekolah, senior-senior kita adu kita untuk berantem (bully), kalau berantem, kalau satu kalah, udah jadi dua lawan satu, jadi dari kecil saya sebenarnya sudah hobi berantem," kata John Kei seperti dilansir dari tayangan Kick Andy Metro TV, Jumat (12/4/2019).
Menurut John Kei, masa kecilnya pahit, karena harus melalui kemiskinan, dan bully.
"Pahit masa kecil saya, miskin dan sering berkelahi," ujar John Kei.
Pada kesempatan wawancara tersebut, Andy F Noya menanyakan pendidikan John Kei.
"Anda pendidikannya sampai di mana?," tanya Andy F Noya.
Kemudian, John Kei menjawab pertanyaan Andy F Noya.
"Saya di SMEA, seharusnya di STM, dan sebetulnya ini bertentangan dengan keinginan saya, tapi karena orang tua miskin, maka saya sekolah di SMEA, dari situ saya merasa sangat tidak sesuai, makannya saya jadi malah suka berantem-berantem di sekolah, akhirnya sekolahnya putus di SMEA waktu mau naik ke kelas dua," kata John Kei.
Meski begitu, John Kei mengaku mendapat ijazah setelah mengikuti ujian persamaan.
Load more