Dedengkot Al-Zaytun Panji Gumilang Klaim Rasulullah SAW pernah Mengeluh di Dalam Ayat Alquran, hingga Mengajak Santri Begini..
- Tangkapan layar Youtube Al-Zaytun Official
tvOnenews.com - Nama Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes Al-Zaytun tengah menjadi sorotan publik belakangan ini karena diduga penistaan agama, terutama ajaran dan pernyataan kontroversialnya.
Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW9.
Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.
![]()
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. (tangkapan layar Youtube Al-Zaytun Official)
Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.
Panji Gumilang sebut Rasulullah SAW mengeluh di dalam Alquran
Dalam sebuah ceramahnya di hadapan para santri Al-Zaytun, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun menerangkan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW di dalam surah Al-Furqan.
"Di dalam Quran Surah Al-Furqan yakni 25 ayat 30, syekh mencatat keluhan Rasulullah terhadap Alquran ini, karena keluhan Rasulullah itu tidak diajukan kepada manusia," ucapnya dalam tausiyah 'Tatkala Rasulullah Mengadu Kepada Allah' yang dilansir Youtube Al-Zaytun Official.
"Manusia ini sulit untuk menebak, menerangin diri manusia itu, maka Rasulullah mengadu pada Allah," tuturnya.
Kemudian, Panji Gumilang membacakan QS. Al-Furqan ayat 30.
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
Terjemahan: Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.”
Panji Gumilang kemudian menafsirkan surah Al-Furqan ayat 30.
"Ya tuhan, kaumku ini sungguh telah menjadi Alquran terpencil, atau memencilkan, atau menghindarkan, atau menghindari," ujarnya.
"Saya mendalami keluhan Rasulullah ini, Rasul mengeluh, se begitu hebatnya rasulullah, ngeluh. Entah di tahun berapa ini ngeluhnya, karena Rasulullah ada di Mekkah 13 tahun, kemudian di Madinah mempunyai tempat untuk menegakkan diri bersama pemeluk agama lain ketika itu 10 tahun," ungkap Panji Gumilang.
Load more