Sedangkan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Hardiono Saroso saat terjadi kasus penyerangan LP Cebongan, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.
Hardiono pun mengungkap kebanggaan atas 11 prajurit yang berani mempertaruhkan pangkat dan jabatan demi rekan Kopassus. Menurutnya, kesebelas prajurit telah memberi contoh bagaimana bersikap sebagai prajurit.
Hardiono menegaskan bahwa ia tidak lagi berpikir soal karir, jabatan, dan nyawanya demi kesatuan Negara Republik Indonesia untuk solidaritas satuan.
Buntut dari pernyataan tersebut adalah, Hardiono dicopot dari jabatannya sebagai Pangdam IV Diponegoro.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more