Hal Brutal Dialami 20 WNI yang Disekap di Myanmar, Mereka Beri Kesaksian ke Uya Kuya: Tangan Diborgol Sambil Dipukuli
- Tangkapan Layar
Namun sayang aksi mogok kerja itu malah membuat atasan mereka murka dan justru melakukan penyiksaan kepada orang-orang yang memberontak dan mogok kerja.
"Jadi intinya ketika manajemen tanya ke kita kenapa mogok dan sempet juga bingung sampai akhirnya mereka curiga-curiga ternyata mereka sudah tahu itu masalah berita viral dan sampai akhirnya ketahuan siapa provokatornya," kata salah satu korban.
Hal tersebut pun membuat mereka semakin marah dan justru menyiksa beberapa orang yang dianggap sebagai provokator dari mogok kerja yang terjadi.
"Jadi itu akhirnya membuat mereka tuh makin marah gitu sama kita, ada beberapa dari teman kita yang disiksa," sambungnya
Dikatakan kalau penyiksaan yang dilakukan berupa dipukul, setrum sampai mengalami luka-luka di badan oleh atasan mereka.
"Nggak pandang bulu di sana itu, nggak ada pria atau wanita ketika lu ngelakuin salah ya lu dihantam gitu. Kita nggak punya kuasa di sana," lanjutnya.
Bahkan beberapa diantara mereka ada yang hingga disekap dan dipukuli dengan kondisi tangan di borgol.
"Intinya disekap, disiksa sempet ada yang dijual juga 4 orang, tanpa alat komunikasi buat ancem kita-kita. Benar-benar disiksa gitu sampai ada darah-darah luka robek segala macam, di pukul pake besi, bambu, merek posisinya diborgol dan dipukuli saat diborgol gitu," ujarnya.
Diketahui pihak Bareskrim sudah berhasil membebaskan 20 WNI yang menjadi korban penipuan kerja di Myanmar, dimana saat ini mereka sudah bisa bebas dan dua tersangka sudah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. (akg)
Load more