Korban penyekapan TKI di Myanmar lainnya juga mengaku dihubungi oleh adik dari Anita. Sebenarnya salah satu korban sempat curiga pada awal keberangkatan, namun selalu berusaha ditenangkan.
“Awalnya saya curiga cuma saya kan banyak nanya. Saya nanya ke kakak ipar, lalu ke Anita dan itu mereka itu tetap kekeh ‘udah tenang aja aman, nanti Anda bisa kerja terus ada jaminan kesehatan’,” ujar seorang TKW.
“Ini benar di Thailand? Terus keluarlah nama daerah Mae Sot (perbatasan Thailand dan Myanmar), tapi gak pernah disebutkan kalau kita akan ke Myanmar,” sambungnya.
Uya Kuya dan TKI di Myanmar korban penyekapan (sumber: Youtube Uya Kuya TV)
Pertama kali tiba di perbatasan, para TKI mengaku kaget melihat banyak tentara membawa senjata.
“Pas di perbatasan dijaga sama tentara bersenjata dan kok sampai dikawal ketat begini,” kata korban.
Korban lainnya bahkan dibawa melewati jalan setapak di kebun jagung hingga menyebrangi sungai perbatasan.
“Kita dijemput dari jalan aspal tiba-tiba belok nih jalan setapak tanah gitu dan pinggirnya tuh kebun jagung gitu mas,” timpal TKI lainnya.
Para korban mengakui tidak melewati jalur border resmi untuk masuk ke Myamar, diduga jalan setapak di kebun jagung itu merupakan jalur tikus alias jalur ilegal.
“Setelah nyebrang sungai memang ada tentara bawa senapan laras panjang. Rata-rata itu senjata rakitan dan seragamnya loreng bkan tentara asli Myanmar,” tutur korban.
Load more