Marsinah dan kaum buruh lainnya yang saat itu dianggap terlibat aksi, langsung dipaksa untuk mengundurkan diri dari PT CPS karena dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah buruh yang lain untuk bekerja.
Namun janggal, tepat sekitar jam 10 malam di hari yang sama, yaitu 5 Mei 1993, Marsinah tiba-tiba saja menghilang.
Kemudian Marsinah dinyatakan hilang jejak selama 3 hari, yaitu pada tanggal 6,7 dan 8 Mei 1993.
Hingga akhirnya tanggal 9 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubung daerah Nganjuk.
Berdasarkan penyelidikan dan hasil autopsi kasus tersebut, Marsinah diketahui meninggal dunia pada satu hari sebelum jasadnya ditemukan, atau tepatnya tanggal 8 Mei 1993.
Diketahui juga bahwa penyebab kematian Marsinah adalah akibat penganiayaan berat. Tak hanya itu, diketahui sebelum dibunuh, Marsinah diperkosa dan disiksa secara sadis.
dr. Abdul Mun'im Idris yang menangani kasus ini, pernah memberikan kesaksiannya dalam tayangan youtube TV Mata Najwa: X File part 2 terkait kasus pembunuhan Marsinah.
Dalam tayangan ulang yang diunggah oleh channel youtube Metro TV, dokter forensik yang sudah berpengalaman selama 40 tahun ini mengungkapkan kesaksian yang mencengangkan publik.
Dokter ahli forensik RSCM ini kemudian menjelaskan bahwasanya pada kasus ini ia diminta untuk menjadi saksi ahli untuk terdakwa kasus pembunuhan Marsinah yakni pemilik pabrik arloji, Yudi Susanto.
Meski tidak melakukan visum secara lansung, dr. Mun'im Idris sudah melihat dua hasil visum jasad Marsinah.
Load more