Kisah Dato Sri Tahir Sang Konglomerat, Siapa Sangka Dulunya Ternyata Melarat Jadi Anak Tukang Becak, Rahasianya....
- Kolase tim tvonenews.com
Kata pantang menyerah tak ada di dalam kamusnya, Dato Sri Tahir pernah mencoba peruntungan di bisnis garmen. Diketahui, di usia 20 tahun, dia pernah mendapat beasiswa di Nanyang Technological University Singapura untuk sekolah bisnis.
Saat itu, Dato mengambil peluang berjualan pakaian wanita hingga sepeda dari Singapura ke Surabaya demi menambah penghasilan.Masih belum puas di usia ke-35, sang konglomerat kembali mengenyam pendidikan di Golden Gates University, Amerika Serikat mengambil jurusan keuangan.
Kerja kerasnya pun menuai hasil, bisnis garmennya membuahkan hasil hingga pada tahun 1986 dia pun memutuskan untuk mendirikan Mayapada Group yang juga merambah ke bidang lain yakni dealer mobil, perbankan dan kesehatan.
Ternyata, bisnis perbankannya justru lebih maju dibandingkan bisnis garmennya. Pada tahun 1990, Bank Mayapada menjadi andalan.
Bahkan, pada krisis moneter 1998, bisnis perbankan Dato Sri Tahir masih berdiri kokoh hingga berhasil mengembangkan investasi asing ke berbagai negara asing. Bank Mayapada sendiri sempat mendapatkan penghargaan sebagai bank umum terbaik kedua.
Load more