Jakarta, tvOnenews.com - Tiga hari belakangan ini, kanal YouTube Uya Kuya menyita perhatian publik hingga menuai komentar netizen. Pasalnya, Uya Kuya lewat kanal YouTubenya "Uya Kuya TV" menayangkan tayangan wawancara soal kondisi bisnis ilegal di dalam Rutan/Lapas atau akrab disebut di benak sebagian manusia adalah penjara.
Dari pantauan tvOnenews, di tayangan highlight kanal YouTube Uya Kuya TV, Uya bertanya dengan narasumbernya soal kondisi penjara.
"Benar enggak ada praktik seperti diskotek dalam penjara atau Lapas," tanya Uya yang dikutip dari kanal YouTubenya Uya Kuya TV, Selasa (2/5/2023).
Kemudian, jawaban narasumber Uya yang ditayangkan dengan membelekangi kamera membeberkan soal kondisi penjara tersebut.
"Kita sebutnya itu apotek, seperti layaknya diskotek, sabu, ganja dan ineks dan mereka itu nyedian minuman juga, kayak anggur merah dan bir, tentunya dengan harga lapas," beber narasumber (narsum) Uya.
Tak hanya itu saja, dia juga beberkan bila ada penyambutan dan ulang tahun para petinggi, langsung ada disediakan wanita.
"Bahkan, ada yang menyebutkan (petugas Lapas) soal pensiunnya tahun depan, bisa nggak kita undang Trio Macan, dan itu terjadi serta itu pesta di Lapas," ungkapnya ke Uya Kuya.
Kemudian, ketika disinggung Uya soal pelaku kriminal masuk ke Penjara bukannya taubat malah lebih parah lagi? Narsum itu pun menjawab dengan jawaban yang mengejutkan.
"Saya rasa, amit-amit ya, bila mana saya bias menghasilkan uang Rp1 sampai Rp2 Miliar setahun di penjara. Mungkin saya lebih baik di penjara, jadi berpikirnya seperti itu," pungkasnya.
"Karena kalau buat orang yang uda khatam di penjara, alur uangnya uda ketebak, ke mana dia harus dia meletakin uang dan lebih aman lagi di situ. Karena tak mungkin terusik BNN, kalau jualan sabu-sabu," sambungnya menuturkan.
Bahkan, dia sebut tak mungkin tersentuh oleh polisi, asalkan disebutkannya kuda-kuda di luar tak nyanyi (bocorkan).
Selain itu, narsum Uya juga beberkan, bahwa dengan uang sebesar Rp100 ribuan para napi bisa sedot sabu-sabu di dalam Penjara.
"Orang kalau uda tahu sabu-sabu di dalam Penjara, orang itu rela nipu ke keluargannya. Seminimal-minimalnya ke keluarga. Kalau mentok uda tak adang uang lagi. Jadi keluarga itu di mana titik dia akting disiksa agar dapatkan uang," bebernya. (aag)
Load more