ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kisah Tragis Hidup Rani Andriani 'Kurir Narkoba' yang Dieksekusi Mati di Rezim Jokowi, Ungkap Pesan Terakhir Ini

Sempat viral pada awal tahun 2015, Rani Andriani dan kisah tragis hidupnya yang menjalani eksekusi mati atas kasus peredaran narkoba, ia sebagai kurir narkoba.
Selasa, 7 Maret 2023 - 04:03 WIB
Mendiang terpidana hukuman mati, Rani Andriani.
Sumber :
  • Tangkapan layar Program Menanti Ajal Trans TV

Jakarta, tvOnenews.com - Hukuman mati kembali menjadi perbincangan hangat publik setelah Ferdy Sambo dijatuhi vonis mati. Adapun sempat viral pada awal tahun 2015, terpidana hukuman mati Rani Andriani dan kisah tragis hidupnya yang menjalani eksekusi mati.

Rani Andriani divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada tahun 2000. Dirinya kala itu ditangkap karena menjadi kurir narkoba dan kedapatan membawa heroin sebanyak 3.500 gram

Rani ditangkap bersama Meirika Franola atau Ola dan sepupunya Deni Setia Maharwan. Pihak keluarga Rani pun sangat terpukul dan tidak menyangkan akan kasus yang menjerat anaknya tersebut.

Pasalnya, Rani diketahui semasa hidupnya hanya bercerita sering diajak Ola untuk pergi berlibur ke sejumlah negara. Rani pada saat itu ditangkap bersama Ola dan Deni di Bandara Soekarno Hatta , Tangerang Banten, pada 12 Januari tahun 2000.

Penangkapan ini terjadi sebelum ketiga pelaku ini berangkat dengan pesawat Cathay Pasifik saat ingin menyelundupkan 3,5 Kg heroin ke London, Inggris. Pada tanggal 22 Agustus tahun 2000, akhirnya ketiganya divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Nasib tidak baik harus diterima oleh sang 'kurir narkoba' tersebut.  Pada 26 September 2011, Presiden SBY memberikan grasi pada Ola sehingga hukumannya berubah menjadi seumur hidup. Sedangkan Deni mendapatkan grasi yang sama pada 25 Januari 2012.

Hal yang berbeda didapatkan Rani Andriani, pengajuan grasinya justru ditolak oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2014.

Pengakuan Rani Andriani sang 'Kurir Narkoba' sebelum eksekusi mati


Mendiang terpidana hukuman mati, Rani Andriani.

Rani Andriani ditangkap di Bandara Soekarno Hatta karena menjadi kurir narkoba. Saat itu Rani sedang bersiap untuk membawa narkoba tersebut ke Inggris, pada 12 januari tahun 2000.

Rani Andriani menjelaskan bagaimana praktek pekerjaannya sebagai kurir narkoba yang dipekerjakan oleh Meirika Franola atau Ola, yang menjadi dalang dalam jaringan peredaran narkotika tersebut.

"Jadi caranya saya ketemu Ola di bandara, ola yang nyerahin tiket berangkatnya," ucapnya dalam program Menanti Ajal yang diunggah ulang oleh akun Youtube dABERaC.

Di perjalanan itu, Rani terkadang harus mencari sendiri hotel di Bangkok atau itu sudah ditentukan oleh Ola 

"Setelah saya tiba di Bangkok, saya nginap di suatu hotel. Saya telpon Ola bahwa saya nginep di hotel  ini kamar sekian. Terus nggak lama, ada orang asing yang datang ke kamar," ucapnya.

Rani mengaku bahwa orang asing itu biasanya akan meminta barang darinya berupa sepatu atau barang lain untuk menjadi suatu petanda pengenal atau kode.

Baru setelah mendapatkan barang pribadi Rani, orang asing itu akan pergi hingga datang lagi tiga hari kedepan.

"Baru orang asing itu pergi, dua atau tiga hari lagi baru datang lagi," ucap Rani.

"Orang asing itu datang kadang-kadang dia bawa satu koper, saya suruh  tunggu di kamar mandi. Agak lama, setelah itu pakaian saya yang ada di koper saya telah berpindah ke koper yang mereka bawa," lanjutnya.

Segala sesuatu praktek pekerjaan kurir narkoba telah dipersiapkan  dan diatur semua oleh sosok Ola. Rani hanya menjalankan semuanya atas semua perintah dari Ola.

"Saya cuma mengantarkan uang saja, soalnya katanya sih nggak bisa transfer antar bank. Soalnya saya enggak tahu apa-apa, pokoknya saya disuruh ya saya kerjakan dan kalau disuruh pun saya enggak boleh nanya-nanya," ucap Rani.

"Nggak boleh nanya-nanya, 'barang apa yang saya bawa' dan 'ada berapa banyak" ujarnya.


Mendiang terpidana hukuman mati, Rani Andriani.

Menurut penuturan Rani, dirinya telah ditunggu oleh pihak kepolisian dari jam 6 pagi di bandara karena adanya laporan.

"Terus saya terima barang-barang dari Ola, pas boarding pass itu dihampiri oleh polisi-polisi itu," jelasnya.

Polisi menemukan barang bukti narkoba yang disembunyikan di antara koper yang dibawa oleh Rani Andriani. 

Seusai diciduk polisi, Rani Andriani diadili dan dijatuhi vonis berat dari majelis hakim yakni hukuman mati. Ia pun harus menerima kenyataan akan hidupnya akan berakhir di tangan regu tembak.

Rani juga tak menyangka dirinya akan mendapatkan vonis hukuman mati.

"Waktu di rutan aja udah gimana, seakan-akan dunia udah kiamat aja," ujarnya. 

Rani Andriani menjalani hari-hari akhirnya di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten. Membayangkan hari eksekusi mati akan tiba.

Tapi perjuangan Rani tak berhenti, ia memilih tak menyerah akan takdir dan putusan vonis hakim. Wanita kelahiran Cianjur Jawa Barat itu melakukan segala upaya hukum untuk membantu bebas dari jeratan vonis hukuman mati dan berpesan kepada kedua orang tuanya.

"kalau misalnya vonis ini enggak bisa berubah, yang pertama orang tua saya bisa menerima, bisa tabah. Terus yang kedua, semua masyarakat Indonesia telah memaafkan saya, ," ujarnya.

"Nggak mengutuk saya dan bisa memaklumi keadaan saya kenapa bisa terjun ke dunia itu, yang paling penting lagi saya ingin keadaan saya bersih apabila memang eksekusi ada, enggak dendam dari siapapun dan kesalahan yang tidak dimaafkan dari siapapun. Saya pingin mati dalam keadaan khusnul khatimah," terangnya.

Nasib tak beruntung dihadapi Rani Andriani yang akhirnya hidupnya berakhir di tangan regu tembak pada hari Minggu (18/1/2015) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB. (ind)

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT