Banyumas, Jawa Tengah - Gerombolan rusa di penangkaran memang menarik bagi anak-anak. Akhir pekan, bisa menjadi waktu yang tepat mengajak anak Anda mengenal hewan koloni ini di penangkaran.
Dari sejumlah literatur, salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler atau tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun. Biasanya pada musim panas, terutama pada rusa jantan.
Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae, serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.
Penangkaran rusa konvensional ada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Penangkaran ini, masih menggunakan teknik rusa-rusa yang dipelihara dilepaskan di area luas dengan pagar keliling agar tidak lolos.
Cara penangkaran ini, adalah cara paling umum dilakukan. Rusa diberi kebebasan untuk melakukan aktivitas harian, termasuk diberi kolam untuk minum dan berkubang, serta naungan untuk berteduh dan tidur di malam hari. Pakan diberikan dengan cara diletakkan langsung di tempat yang disediakan.
Penangkaran seperti ini, hanya memodifikasi habitat asli rusa di hutan perdu dan padang rumput. Namun, kelemahannya, persaingan antar-rusa tidak bisa dikontrol, sehingga perebutan pakan bisa terjadi. Selain itu, rusa tetap menjadi hewan dengan ciri perilaku liar
Penangkaran konvensional seperti ini, banyak diterapkan di kebun binatang atau taman, seperti di Istana Bogor. Selain berfungsi menangkar, jenis kandang seperti ini, digunakan untuk pengenalan satwa dan wisata. Pengunjung bisa melihat langsung rusa yang berkeliaran di area penangkaran.
"Asyik lihat bergerombol, tingkahnya lucu," ujar Nabil, salah seorang pengunjung.
Penangkaran ini memang memiliki sisi edukatif dan rekreatif, sehingga kerap dikunjungi.
Selain dengan metode lepas liar di area terbuka, rusa juga mulai ditangkarkan di kandang sempit. Di Purbasari Pancuran Mas, Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga misalnya, penangkaran dilakukan di kandang sempit. Layaknya hewan ternak, kandang hanya berukuran sekitar 25 hingga 30 meter persegi saja.
"Dengan kandang ini, kondisi rusa yang ditangkar lebih terkontorl. Persaingan perebutan makanan bisa ditekan, perkembangbiakan bisa dilokalisasi untuk indukan yang siap kawin dan perkembangan anakan rusa muda bisa terlindungi dari serangan rusa jantan. Kebersihan dan sanitasi kandang juga lebih mudah," beber Santosa, petugas penangkar rusa di Purbasari.
Dengan sistem kandang sempit ini, penangkar sudah berhasil mengembangbiakan rusa hingga generasi ketiga. Dengan keturunan F-2, penangkar bisa memanfaatkan rusa sebagai hewan potong atau hewan komersial dengan menjualnya.
"Maksud penangkaran dengan sistem kandang sempit ini, memang agar rusa ke depan bisa menjadi hewan ternak, sehingga tidak lagi menjaid hewan dilindungi," ujarnya.
Menangkar rusa, yang terpenting adalah ketersediaan pakan dan minuman. Pakan diberikan dua kali dalam sehari, pagi dan petang. Sejauh ini, rusa tidak memiliki penyakit yang mengakibatan fatal.
Bagaimana, Anda tertarik untuk menangkar rusa? Jika anda berhasil menangkar, anda bisa mencicipi daging rusa, atau menjualnya dengan nilai ekonomi yang fantastis. (Sonik Jatmiko/act)
Load more